MATARAM – Yudisium Mahasiswa Pascasarjana ke-30 Periode II Tahun 2024 berlangsung Rabu (10/07), di Mataram. Para Mahasiswa Program Magister dan Doktor yang mengikuti prosesi itu mulai memasuki ruangan pukul 13.30 WITA.
Yudisium tersebut dihadiri Wakil Rektor I Prof Adi Fadli, Direktur Pascasarjana Prof Fahrurrozi, Wakil Direktur Prof Mohamad Abdun Nasir, Direktur Pascasarjana UIN Mataram periode 2015-2016, Dr Musari, para Ketua Prodi, Sekretaris Prodi, Para Tendik Akademik Pascasarjana dan Para Dosen Program Pascasarjana.
Ketua Panitia Yudisium Dr Baiq Ratna Mulhimmah menyampaikan yudisium merupakan tradisi akademik berlaku di semua perguruan tinggi. Hal itu untuk menunjukkan hasil kelulusan bahwa telah selesainya proses jenjang pendidikan. Prosesi yudisium pun menjadi pengesahan pemberian gelar master bagi program S2 dan gelar doktor bagi program S3. Tradisi lokal disebut “disembek” menunjukkan sah menjadi seorang master dan doktor. Lebih dari itu, yudisium menjadi syarat untuk diwisuda.
“Peserta yudisium hari ini berjumlah 130 orang,” ujarnya memberi laporan.
Ia merincikan 12 wisudawan program doktor (S3 PAI) dan 118 wisudawan program magister, dengan rincian 26 magister PAI, 30 magister MPI, 18 magister HKI, 17 magister ES, 13 magister KPI dan 14 magsiter PBA.
“Dalam kesempatan ini akan diumumkan peserta yudisium terbaik Pascasarjana, yudisium terbaik Prodi dan peserta tesis terbaik. Selamat kepada mahasiswa yang Yudisium hari ini,” ucapnya.
Sementara itu, Rektor UIN Mataram yang diwakili Wakil Rektor I, Prof Adi Fadli menyampaikan ucapan selamat kepada peserta Yudisium.
“Salam bapak Rektor yang tidak hadir karena masih di Jakarta,” katanya.
Prof Adi juga mengapresiasi peserta Yudisium kali ini dimana memecahkan rekor peserta terbanyak sekaligus yudisium doktor terbanyak.
“Tetap rendah hati. Kelulusan ini berkah kesungguhan dan kemurahan hati para pembimbing dan semua unsur yang ada di UIN Mataram. Maka baliknya bapak ibu ke asal masing-masing, jadilah orang yang selalu memberikan kemudahan jangan mempersulit. Dan kesuksesan tidak diukur sepenuhnya oleh angka IPK namun ketekunan dan ketulusan,” ucapnya memberi nasihat.
Prof Adi menyarankan lulusan S2 supaya melanjutkan ke S3, sebab UIN Mataram hari ini telah membuka izin S3 Studi Islam (SI).
“Prodi ini mengakomodir keilmuan yang beraneka ragam sehingga apapun jurusannya bisa masuk di S3 SI. Lanjutkan pendidikan jangan takut biaya yakinlah Allah sudah menanggung rizki kepada siapa saja yang menuntut ilmu,” ujarnya.
Sementara itu, Sekretaris Senat UIN Mataram Prof Zaenudin Mansyur dalam orasi ilmiahnya mengangkat tema Fiqih Mustadhafin (Kemiskinan, lemah ekonomi).
Menurutnya judul ini berawal dari fenomena standar kemiskinan beragam yang berimplikasi pada sistem distribusi, bagaimana seharusnya dan yang semestinya. Seperti pro-kontra distribusi raskin, KIM dan lainnya. Dan pada intinya miskin itu adalah orang yang tidak terpenuhi kebutuhannya tertentu.
Kondisi miskin menjadi kajian dalam Islam. Selain penyebutan istilah miskin dalam Al-Qur’an dengan 23 derivasi juga karena terjadi di zaman Rasulullah bagaimana Rasulullah mendistribusikan bantuan kepada beberapa sahabat yang melaporkan kemiskinannya seperti Saklabah yang hanya memiliki sepotong kain bergantian dengan istri, kemudian diberikan kambing oleh Rasulullah hingga berkembang dan menjadikannya sebagai Mudzakki yang tadinya Mustahiq.
Lainnya ada sahabat yang tidak bisa bayar Kafarat kemudian Rasulullah memberikan kurma untuk didistribusikan dan banyak lagi kasus kemiskinan sahabat yang dihadapi Rasulullah bukan dimarjinalkan tapi dirangkul dan dimuliakan. Sehingga kemiskinan bukan dijauhi tapi diakomodir terlebih masyarakat Indonesia masih banyak disebut miskin. Permasalahannya apa indikator kemiskinan itu sendiri. Disinilah pentingnya mengindentifikasi dan memetakan bentuk kemiskinan sehingga dapat diklasifikasi dan ditanggulangi dengan sistem yang berbeda termasuk perbedaan dalam distribusi karena berbeda jenis kemiskinan yang dialami setiap masyarakat.
“Kondisi tersebut dapat di analisis melalui berbagai teori, dan salah satu teori yang relevan sebagai pisau analisis adalah Maqasyid Syariah menurut Imam Asyatibi yang berkaitan dhoruriyat, hajiayat dan tahsiniyat,” terangnya.
Prof Zainudin menyimpulkan kemiskinan terbagi menjadi tiga yaitu kemiskinan primer, kemiskinan sekunder dan kemiskinan tersier. Masing-masing kemiskinan tersebut sebagai mustahiq berbeda sistem distribusi dipenuhi oleh apakah mendahulukan dhoruriyat, hajiayat atau tahsiniyat.
Pembacaan SK Yudisium oleh Kasubag Muhammad Iqbal. Dalam SK yang dibacakan ada tiga kategori lulusan Yudisium Pascasarjana UIN Mataram yaitu lulusan terbaik Pascasarjana UIN Mataram, lulusan terbaik program studi dan penulis tesis dan disertasi terbaik program studi. Untuk lulusan terbaik Pascasarjana UIN Mataram diraih Wildan S3 PAI dengan IPK 3,98 menyelesaikan doktornya selama 4 semester dan Raudatul Firdausinnisa mahasiswa S2 PBA dengan IPK 3,93 menyelesiakan magisternya selama 4 semester.
Selanjutnya lulusan terbaik program studi yaitu untuk S2 MPI diraih Lalu Muhamad Sirajudin dengan IPK 3,91 predikat Cumlaude; untuk S2 ESy diraih Amalia Sholeha dengan IPK 3,91 predikat Cumlaude; untuk S2 HKI diraih Heny Almaida dengan IPK 3,89 predikat Cumlaude; untuk S2 KPI diraih Mushlihun dengan IPK 3,90 predikat Cumlaude, untuk S2 PBA diraih Raudatul Firdausinnisa dengan IPK 3,93 predikat Cumlaude; untuk S2 PAI diraih Armawan IPK 3.91, IPK 3.91. predikat Cumlaude; dan S3 PAI diraih H. Wildan dengan IPK 3,98 predikat Cumlaude.
Selain kategori lulusan terbaik tingkat Pascasarjana dan program studi, kategori lainnya adalah penulis tesis terbaik program staudi. Pertama, Penghargaan penulis disertasi terbaik program studi S3 PAI diberikan kepada Fu’ad Zaini dengan judul disertasi, Pendidikan Islam Psikosufistik Perspektif TGKH. Muhammad Zainuddin Abdul Madjid dan Implikasinya terhadap Lembaga Pendidikan Nahdlatul Wathan di Indonesia; kedua, Penghargaan penulis tesis terbaik program studi S2 HKI diberikan kepada Novi Pratama dengan judul tesis, Pernikahan Matrilineal dan Dualisme Kepemimpinan pada Perempuan Tunggu Tubang Suku Semende di Kecamatan Semende Darat Ulu Kabupaten Muara Enim.
Ketiga, Penghargaan penulis tesis terbaik program studi S2 Esy diberikan kepada Mar’atun Faizah, dengan judul tesis, Pengaruh Live Streaming dan Online Customer Review terhadap Keputusan Pembelian Produk dengan Minat Beli Sebagai Varibel Intervening (Studi pada Mahasiswa Pengguna Shopee di Pascasarjana UIN Mataram), keempat, Penghargaan penulis tesis terbaik program studi S2 PBA diberikan kepada Raudatul Firdausinnisa dengan judul tesis Pengaruh Efikasi-Diri Dan Kecemasan Berbahasa Terhadap Keterampilan Berbicara Pada Mahasiswa Semester 5 Program Studi Pendidikan Bahasa Arab Universitas Islam Negeri Mataram.
Kelima, Penghargaan penulis tesis terbaik program studi S2 KPI diberikan kepada Ahmad Farabi dengan judul tesis, Implementasi Strategi Dakwah Digital Pada Generasi Alpha (Studi Kasus Pada Manara Studios Jakarta); keenam, Penghargaan penulis tesis terbaik program studi S2 PAI diberikan kepada Rizki Safitri Yanwari dengan judul teisi, Islamic Parenting Dalam Mencegah Kenakalan Remaja Pada Generasi Digital Native Di SMP IT Nurul Fikri Selong Lombok Timur; dan ketujuh, Penghargaan penulis tesis terbaik program studi S2 MPI diberikan kepada Syarif Hidayatullah dengan judul tesis, Pola Rekrutmen Sumber Daya Manusia di Pondok Pesantren (Studi Komparatif di Pondok Pesantren Syaikh Zainudin NW Anjani dan Maraqitta’likmat Mamben.
Masing-masing kategori diberikan penghargaan dan apresiasi oleh Pascasarjana. Penghargaan Lulusan Terbaik Utama Program Doktor dan Magister diberikan secara langsung oleh Wadir Prof Moh Abdun Nasir dan penghargaan Lulusan Terbaik pada Masing-masing Program Studi (Doktor dan Magister) diberikan oleh masing-masing Kaprodi Terakhir penghargaan penulis Tesis dan Disertasi Terbaik pada Masing-masing Program Studi (Doktor dan Magister) oleh masing-masing Sekprodi.
Prosesi berikutnya penyerahan transkip nilai kepada peserta Yudisium oleh Kaprodi dan Sekprodi di Lingkungan Pascasarjana UIN Mataram.
Sekapur sirih dipaparkan Direktur Pascasarjana UIN Mataram Prof Fahrurrozi. Ia memberi nasihat dengan mengambil ibrah dari surah Al-Al Insyirah yang berarti kelapangan yang ditafsirkan secara konteks akademik kaitannya dengan yudisium. Karena hari ini peserta yudisium merasa lapang setelah menuntaskan proses akademik di jenjang S2 dan S3.
Dijelaskannya yudisium sendiri adalah gelaran akademik terakhir sebagai bentuk stempel legal formal untuk dapat memakai gelar master bagi S2 dan gelar doktor bagi S3. Selamat hari ini dikukuhkan sebagai master dan sebagai doktor pada keahlian masing-masing.
“Selamat kepada 130 Mahasiswa Yudisium hari ini, faidza faraqta fanshob maka silahkan yang S2 lanjut kuliah S3, silahkan yang berkarya, dengan sesungguhnya karya,” ucapnya.
Doa kemudian dipimpin Kaprodi S2 IQT Bapak Dr Syamsu Sauqani.
“Alhamdulillah, Acara Yudisium ke-30 Pascasarjana UIN Mataram berjalan lancar, sukses hingga acara selesai. Akhirnya, ucapan selamat disampaikan kepada seluruh peserta yudisium periode II Pascasarjana UIN Mataram tahun 2024 atas gelar yang diperolehnya, semoga ilmu yang didapatkan dapat bermanfaat, amin.,” ucapnya (jho)