LOBAR—Empat Pasangan Calon (Paslon) Bupati dan Wakil Bupati Lombok Barat (Lobar) resmi mencabut nomor urut di kantor KPU Lobar, Senin (23/9) malam. Disaksikan para tim pemenangan, partai koalisi masing-masing Paslon hingga Forkopimda Lobar.
Sebelumnya, dilakukan pengundian nomor pencabutan nomor urut. Pencabuatan nomor urut itu berlangsung sekitar pukul 21.00 wita. Pasangan Nuavar F Farinduan dan Hj Khairatun (Rintun) mendapat nomor urut 1. Nomor itu menambah parcaya diri pasangan yang diusung Partai Gerindra, Nasdem, Perindo, PKN, Buruh dan Garuda. Kemudian nomor urut 2 didapatkan Paslon Hj Nurhidayah dan Imam Kafali (Daffa) yang diusung Partai Demokrat, PPP dan PSI. Paslon dengan slogan “Jalan Baru” itu yakin bisa mengulangi keberhasilan presiden terpilih dengan nomor urut yang sama diperoleh.
Selanjutnya nomor urut 3 di dapatkan Paslon Hj Sumiatun-Ibnu Salim. Pasangan dengan slogan “Manis” dan tidak banyak mengumbar janji itu siap berkonstestasi dengan Partai Pengusung Golkar, Hanura, Gelora dan Ummat. Sementara itu Paslon Lalu Ahmad Zaini dan Hj Nurul Adha (LazAdha) mendapat nomor urut 4. Pasangan dengan program satu miliar perdesa pertahun itu cukup optimis dengan nomor tersebut.
“Kita sudah melangsungkan pengundian pencabutan nomor urut Pasangan Calon, dan sudah dirangkai juga dengan deklarasi pilkada damai,” terang Ketua KPU Lobar, Lalu Rudi Iskandar, selepas acara.
Deklarasi damai yang dilakukan para Paslon bersama tim pemenangannya pasca pengambilan nomor urut itu dirasa Rudi sangat tepat. Karena terhitung 25 September tahapan masa kampanye akan dilakukan. Sehingga pihaknya berharap pelaksanaan Pilkada bisa berjalan aman dan lancar.
“Para Paslon sudah resmi bisa menggunakan nomor urut saat kampanye,” bebernya.
Nantinya selepas ini, Para Paslon akan mendapat pengawal khusus (Walpri) dari kepolisian. Pihaknya juga akan segera melakukan rapat koordinasi dengan para Liaison Officer (LO), bawaslu dan instansi terkait untuk jadwal kampanye. Termasuk berapa jumlah Alat Peraga Kampanye (APK) yang diperbolehkan.
“Kita akan rakorkan dulu, termasuk nanti titik mana yang boleh dan tidak boleh dipasangan APK,” pungkasnya. (win)