LOTENG – Pengolahan pohon tumbang akibat angin puting beliung dikawasan Hutan Kemasyarakatan (HKm) Desa Karang Sidemen, Kecamatan Batukliang Utara, Lombok Tengah sempat menjadi sorotan masyarakat.
Hasil penjualan batang pohon yang tumbang ini diklaim akan digunakan untuk biaya perbaikan jalan di HKm oleh Gapoktan Wana Lestari.
Persoalan ini bahkan dimediasi oleh Pemerintah Desa (Pemdes) Karang Sidemen, dengan menghadirkan pihak terkait. Mediasi untuk klarifkasi ini dilakukan di kantor desa setempat, Jumat (7/3) lalu.
Ketua Gapoktan Wana Lestari Desa Karang Sidemen, M. Romi Prayudi menegaskan, hasil penjualan batang pohon tumbang akibat angin puting beliung ini akan digunakan untuk perbaikan jalan beberapa titik di HKm. Total hasil penjualan batang pohon yakni Rp 17 juta.
“Selesai lebaran kita gotong royong untuk kerjakan 3 titik jurang yang rusak akibat tergerus hujan di HKm. Untuk pembelian matrial menggunakan hasil penjualan (pohon tumbang di HKm),” katanya, Sabtu (8/3).
Diungkapkan bahwa panjang jalan yang akan diperbaiki di tiga titik itu ada sekitar 200 meter. Ia berharap pengerjaannya bisa selesai dengan dana yang Rp 17 juta ini.
Perbaikan jalan/jurang ini sangat perlu dilakukan karena kondisinya rusak parah, dan sering sekali petani jatuh akibat jurang yang rusak. Dan, wisatawan yang berkunjung ke objek wisata Danau Biru, mengeluh dengan jalan/jurang yang rusak di sana.
“Karna jalan ini merupakan akses utama petani HKm dan wisatawan ke Danau Biru,” katanya.
Ia menjelaskan, pada saat mediasi klarifikasi di kantor desa itu, dinyatakan bahwa persoalan pengolahan pohon tumbang di HKm oleh Gapoktan Wana Lestari sudah tidak ada masalah karena tujuannya jelas untuk kepentingan masyarakat. Ini sesuai dengan berita acara kesepakatan bersama yang juga ditandatangani oleh Kepala Desa Karang Sidemen, Yuda Praya Cindra Budi. (zak)