MATARAM – Direktur Utama PT. Mahisa Mabrur Wisata H. Nanang Supriyadi menegaskan bahwa yang terjadi sebenarnya miskomunikasi antara mitra kepada calon jamaah umrah.
Dijelaskannya, miskomunikasi jamaah beranggapan tidak diberangkatkan padahal tanggal 6 Mei 2022 sudah diberikan informasi langsung oleh dirinya. Sementara soal calon jamaah yang menginginkan uang kembali, Nanang sudah kembalikan.
“Jamaah bukan tidak diberangkatkan melainkan menunggu masa haji selesai dan resmi saya sampaikan lewat surat ke H. Hasan,” tegas Nanang di Mataram, Selasa (2/8/2022).
Nanang mengungkapkan, pascakejadian penyegelan itu, dia mengklaim semakin banyak calon jamaah umrah daftar. Tercata pascapenyegelan ada 27 calon jamaah yang daftar.
“Animo masyarakat di Mahisa begitu membludak,” klaimnya.
Nanang menegaskan, saat ini Mahisa menjadi salah satu travel resmi berkantor pusat di NTB. Dibeberkannya, Mahisa milik orang NTB sehingga bukan lagi travel umrah yang pajaknya masuk ke Jawa .
“Saya sengaja membuat kantor pusat di NTB,” katanya.
Alasan Nanang buka kantor pusat di NTB, karena jamaah NTB terbanyak ke tiga setalah Jawa Timur dan Kalimantan Selatan. “Kami berdiri tahun 2000,” bebernya.(rif)