AKSI: PMII Cabang Loteng menggelar aksi di kantor Dikes setempat, Senin (26/6)

PRAYA – Puluhan mahasiswa yang tergabung dalam Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Cabang Lombok Tengah (Loteng) menggeruduk kantor Dinas Kesehatan (Dikes) Loteng, Senin (26/6). Tak sampai di situ, massa aksi juga mendatangai Polres setempat.

Dalam aksinya, massa menyoroti persoalan pembangunan gedung Puskesmas Batujangkih Kecamatan Praya Barat Daya dan Puskesmas Batunyala Kecamatan Praya Tengah. Dimana, mereka menduga adanya permainan tidak sehat atas indikasi temuan kerugian negara dalam pembangunan gedung puskesmas tersebut.

Ketua Umum (Ketum) PMII Cabang Loteng, Dita Putra mengungkapkan pihaknya menduga adanya permainan Aparat Penegak Hukum (APH) dan Dikes terkait pembanguan gedung Puskesmas Batujangkih dan Puskesmas Batunyala.

“Seharusnya setelah ditemukan mark up pembangunan PKM Batunyala ditemukan APH dalam penyelidikan, namun diduga ada main mata, dan kasusnya jalan di tempat, maka kepada siapa kita mengadu,” tegasnya.

Kemudian, dia juga mempertanyakan kenapa PPK tidak melanjutkan proses penyidikan. Kontrak sudah diputus dan temuan sudah dikembalikan.

“Kalau dikembalikan menjadi Silpa, kenapa dikerjakan tahun 2023, kenapa tidak dikerjakan 2022. Ada juga pembuatan rumah dinas di PKM Batujangkih ini anggarannya 500 juta, namun tidak ada bangunan sama sekali,” sentilnya.

Sementara, Kepala Dinas Kesehatan Loteng, Suardi menyatakan, pembangunan Puskesmas Batunyala sudah 100 persen selesai. Soal kelebihan pembayaran akan dikembalikan dan akan digunakan untuk melengkapi kekurangan Puskesmas Batunyala.

Sementara, kelanjutan pembangunan Puskesmas Batujangkih akan dilakukan lelang. Untuk anggaran pembangunan bersumber dari dana SILPA tahun anggaran 2023.

“Bukan hanya PKM, tapi Pustu dan Polindes pun kita perbaiki. Kemudian puskesmas dan RSUD juga kita upayakan ada tipe C di utara (Loteng) mengingat di selatan sudah ada. Supaya status RSUD Praya bisa naik,” jelasnya.

Dia sendiri sangat menginginkan agar kelanjutan pembangunan gedung Puskesmas Batujangkih dikerjakan di tahun 2022 karena pentingnya pelayanan kesehatan kepada masyarakat. Namun rencananya akan dikerjakan di tahun ini menggunakan dana SILPA.

“Saya paling sering turun mengecek ke PKM Batujangkih, dan selalu koordinasi dengan BPKAD supaya sama pelayanan seperti PKM lain. Terlebih ini PKM yang jauh dengan kota serta lengkap dalam alat pelayanannya. Kontraktor bilamana putus kontrak kita akan blacklist. Dan (temuan) yang belum dikembalikan kita ingatkan dan diangsur,” terangnya.

“Kerugian negara di dua PKM Batujangkih dan Batunyala ini ditemukan 1 miliar. Pengembalian yang telah dilakukan kontraktor senilai 125 juta, dimana PKM Batunyala 50 juta dari 180 juta, dan PKM Batujangkih 75 juta dari 500 juta. Adapun soal proyek rumah dinas belum ada sama sekali dan diperiksa BPK. Dan Silpa dari proyek ini sebesar 1,9 miliar digunakan membangun kekurangan yang belum dibangun,” bebernya.

Sementara, Kapolres Loteng, AKBP Irfan Nurmansyah saat menemui massa aksi menerangkan, adapun soal kasus ini sudah ditangani Reskrim Polres Loteng. Kemudian soal keterlibatan siapapun harus melalui penyidikan dengan proses hukum, dan dilakukan sesuai aturan. Pihaknya saat ini sedang bekerja secara profesional, apakah memenuhi unsur atau tidak.

Penanganan Puskesmas Batunyala ini sedang dalam proses penyelidikan lebih lanjut. Adapun temuan BPK disampaikan ke Inspektorat setemlat. Hasil BPK sedang dilakukan koordinasi dengan Inspektorat. Kalau hasil dari inspektorat, apabila ada temuan tindak lanjut disampaikan ke Polres dan dilanjutkan.

Beberapa hambatan yang ditemui,yakni terutama pemeriksaan penyedia. Dilakukan pemanggilan hingga mencari kerumahnya. Pihaknya akan meminta keterangan saksi-saksi lainnya. Sementara, menyangkut kasus Puskesmas Batujangkih ditangani oleh Polda NTB.

“APH tidak diam, tetap melaksanakan tugas dengan baik. Untuk memenuhi unsur pidana yakni memastikan bersalah atau tidak, penting asumsi praduga tak bersalah. Jika ada bahan sebagai alat bukti maka tolong sampaikan, sehingga penyelidikan dapat menambah pembuktian kasus ini. Kami butuh kalian, kalian butuh kita, kita saling membutuhkan,” ucapnya.

“Saya tidak pernah main mata soal korupsi di Pemda Loteng. Saya tidak ada mengerjakan proyek Pemda dalam bentuk apapun,” tandasnya.(tim)

50% LikesVS
50% Dislikes
Post Views : 1746

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *