PRAYA — Anggota DPRD dapil Kecamatan Pringgarata-Jonggat Lombok Tengah (Loteng), H Muhalip mendorong Dinas Pariwisata (Budpar) agar menuntaskan proyek pembangunan objek wisata Sintung Park di Desa Sintung. Ia mendesak hal itu karena proyek Sintung Park itu hingga sekarang masih belum tuntas dikerjakan. Sehingga masyarakat belum bisa memanfaatkan proyek pembangunan wisata itu.
“Wisata ini sangat diharapkan oleh masyarakat. Sehingga Pemda harus segera menyelesaikannya,” katanya saat ditemui di kantor DPRD Loteng, kemarin.
Ia menegaskan, manfaat dari keberadaan wisata Sintung park ini akan sangat besar sekali pada masyarakat. Karena, wisata ini secara tidak langsung akan meningkatkan ekonomi msyarakat. “Kalau wisata ini jadi. Tentu akan banyak wisatawan yang bakal berkunjung. Kemudian jika itu terjadi secara tidak langsung akan berdampak pada peningkatan ekonomi masyarakat,” jelasnya.
Hal senada disampaikan oleh Anggota DPRD Dapil Jonggat-Pringgarata Loteng, Andi Mardan. Ia bersama masyarakat telah turun untuk meninjau langsung proyek Sintung Park yang telah putus kontrak tersebut. “Saya sudah turun bersama masyarakat untuk melihat pengerjaan proyek Sintung Park ini,” ungkapnya.
Ia menegaskan, pembangunan proyek Sintung Park ini bersumber dari Dana Alokasi Khusus (DAK) sebesar Rp 4,9 miliar yang digelontorkan melalui Dinas Pariwisata. Proyek itu terbangun di atas tanah pecatu seluas kurang lebih 20 hektare. Namun, proyek pembangunan ini seyogyanya akan berakhir bulan Desember 2021. Namun karena tidak tuntas sehingga pemerintah memutuskan untuk proyek tersebut diputus kontrak.
Ia mengaku, banyak persoalan yang pihaknya temukan ketika mendatangi lokasi pembangunan. Seperti menemukan para pekerja yang belum menerima upah. Kemudian pengerjaan juga dinilai asal-asalan. “Sangat miris sekali. Saya minta BPKP mengaudit keuangan dan segera menghitung volume pekerjaannya. Jika tidak menemukan titik temu maka APH harus segera turun tangan,” tegasnya.
Ia menyatakan, niatan awal pembangunannya obyek wisata sangat bangus untuk pengembangan desa berbasis wisata. Karena akan mengangkat hajat hidup masyarakat khususnya Sintung. Tapi jika pengerjaanya tidak tuntas, tentu proyek ini terancam mangkrak. “Sekarang kasian masyarakat harus menerima wisata yang belum jadi,” pungkasnya. (jay)