PRAYA – Kegiatan reses sekaligus deklarasi damai Pilkada 2020 di Desa Janapria, Kecamatan Janapria berlangsung Sabtu, (7/11) kemarin.K Kegiatan tersebut turut dihadiri oleh Anggota DPRD Loteng dari PKS, Ahmad Rifa’I. hadir juga anggota DPRD Loteng dari NasDem Tohri, dan beberapa Kades se-Kecamatan Janapria.
Kegiatan tersebut merupakan wadah untuk seluruh elemen masyarakat untuk bersama belajar politik dan sekaligus menyampaikan aspirasi mereka kepada DPRD Loteng Dapil II, melalui Forum Politisi Muda Janapria (FPMJ).
Anggota DPRD Loteng, Tohri mengatakan, melihat semangat para millenial yang tergabung dalam FPMJ, dia merasa bangga karena masih banyak anak muda yang masih peduli dengan politik. Jadi pada kesempatan dipertemuan tersebut, dirinya berharap para millenia dapat mensosialisasikan terkait agenda politik nantinya harus dilakukan dengan cara-cara dan ciri khas kaum millenial.
“Jadi jangan membawa hal primordial dalam berkampanye dan malah memberikan cara berpikir saling menjatuhkan satu sama lainnya,” tandasnya.
Ditambahkan anggota DPRD Loteng, Ahmad Rifa’I. Dia mengatakan, kinerja dari FPMJ menurutnya belum terlalu banyak yang mengetahui forum tersebut. Maka dari itu, masyarakat diminta untuk lebih aktif menyampaikan apa yang menjadi kebutuhan mereka lewat forum tersebut, dan nantinya aspirasi mereka akan diserap dan dibawa ke DPRD melalui FPMJ.
“Jadi masyarakat kebanyakan masih belum memahami fungsi dan selalu berpikir negatif tentang organisasi politik seperti ini, maka hal ini yang menjadi pekerjaan rumah kawan FPMJ untuk meluruskan paradigma negatif tersebut,” tuturnya.
FPMJ menurutnya adalah wadah untuk mempermudah dirinya dalam menyerap aspirasi dari masyarakat. “Jadi aspirasi ini mohon segera disampaikan baik lewat FPMJ maupun kepada dirinya langsung,” katanya.
Dirinya juga berpesan kepada kades yang hadir jangan terlalu berpatok pada anggara pendapatan dan belanja desa (APBDes) yang sudah jelas dan wajib masuk ke Desa. Ia berharap seluruh kades mampu berafiliasi ke luar zona nyamannya guna menggaet program dari luar anggaran Desa.
“Saya sudah lihat beberapa kades sudah berhasil melakukan hal tersebut, jadi kenapa yang lain tidak bisa,” ungkapnya. (buy)