PRAYA – Giliran anggota DPRD Lombok Tengah angkat bicara soal proyek pengadaan 2 juta masker dilakukan oleh Pemkab setempat. Bahkan, dewan menganggap banyak masalah. Lebih memprihatinkan lagi, kualitas yang dianggap buruk.
Untuk itu, dewan dalam waktu dekat akan memanggil pihak Pemkab dalam hal ini Dinas Koperasi dan UMKM. Selain itu, dewan juga akan membentuk panitia khusus (Pansus), untuk membongkar fakta yang sesungguhnya.
Ketua Komisi III DPRD Lombok Tengah, Andi Mardan yang keras bicara soal proyek pengadaan 2 juta masker ini. Belum lagi anggaran yang besar mencapi Rp 11 miliar untuk 2 juta masker. Sementara harga per masker Rp 5.500.
“Proyek pengadaan ini sangat carut-marut, masalah masker kami menilai sangat lamban. Masyarakat sebagian yang sadar itu lebih membeli sendiri, belum lagi kepedulian banyak orang termasuk kami,” ungkapnya.
Andi menambahkan, banyak pihak yang terlibat terkesan hanya menghitung untung dulu baru dikerjakan. Begitu juga keterlibatan UMKM tidak nampak pemerataannya.
“Kita akan panggil, dan kalau ada temuan, kita akan dorong ke ranah hukum,” kata politisi Demokrat itu.
Terpisah, anggota dewan lainnya, Yasir Amrillah juga sepekat dengan langkah itu. Bahkan besok dewan akan melakukan penggalangan tanda tangan untuk mendukung pembentukan Pansus ini selama 2-3 hari kedepan.
Yasir mengamati, bahwa sebagian besar fraksi setuju dibentuk pansus. “Inikan butuh pembuktian dengan membubuhkan tanda tangan, PBB selaku inisiator sudah menandatangani, kemarin kan libur, besok baru ditindak lanjuti, ” kata Yasir.(r2)