LOTIM – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lombok Timur (Lotim) melalui Dinas Kesehatan (Dikes) menekankan perlunya kolaborasi semua pihak dalam pencegahan dan pengendalian penyakit zoonosis. Yang mana, zoonosis adalah penyakit yang dapat ditularkan dari hewan ke manusia.
Kepala Dinas Kesehatan (Kadikes) Lotim, H Pathurrahman menerangkan, penyakit menular ini belum terdeteksi di Lotim. Mumpung belum ada yang terjangkit, langkah cepat harus dilakukan dengan melakukan pengendalian atau melakukan antisipasi secara bersama-sama.
“Salah satu cara pencegahannya melalui perbuatan kecil seperti menjaga lingkungan agar tetap bersih,” jelasnya, Kamis (23/3/2023).
Dikatakan, kolaborasi semua pihak sangat dibutuhkan. Terutama Tenaga Kesehatan (Nakes) dan Pemerintah Desa (Pemdes) sangat dibutuhkan melalui kebijakannya sebagai ujung tombak di lapangan.
“Kebijakan pemerintah desa kami harapkan, karena dalam Peraturan Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Permenko PMK) nomor 7 tahun 2022, pemerintah desa diminta mengalokasikan anggaran 20 persen ketahanan pangan untuk penanganan Zoonosis,” ungkapnya.
Pathurrahman menjelaskan, ancaman Zoonosis ini diprediksi terus meningkat. Penyakit ini menurutnya akan berdampak pula pada aspek sosial, ekonomi dan kesejahteraan masyarakat. Karena itu, untuk mengendalikan penularan penyakit tersebut, kolaborasi Nakes dan Pemdes sebagai garda terdepan sangat dibutuhkan.
“Pemerintah desa harus mendukung pelayanan di tingkat desa,” pungkasnya.
Pihaknya juga berharap pemerintah terus melakukan sosialisasi pada warga mengenai pentingnya menjaga lingkungan tetap bersih agar terhindar dari penyakit menular. (fa’i/r3)