PRAYA – Dalam rangka meningkatkan derajat kesehatan masyarakat, Puskesmas Batunyala, Kecamatan Praya Tengah, Lombok Tengah gencar melaksanakan pelayanan kesehatan untuk mencegah faktor risiko penyakit tidak menular (PTM). Pencegahan PTM dilakukan melalui kegiatan Pos Pembinaan Terpadu (Posbindu) dan posyandu keluarga (Posga).
“Harapan kita masyarakat bisa mendapatkan pelayanan yang lebih baik dari adanya Posga dan Posbindu. Dan, masyarakat juga harus pro aktif bersama nakes (tenaga kesehatan) yang turun ke lapangan,” kata Kepala Puskesmas Batunyala, Sumarni.
PTM adalah penyakit yang tidak menular dan bukan disebabkan oleh penularan vektor, virus atau bakteri, namun lebih banyak disebabkan oleh perilaku dan gaya hidup, dan bisa menjadi masalah kesehatan kompleks apabila tidak dilakukan deteksi dan penanganan sejak dini secara tepat.
Sumarni menerangkan, pelayanan kesehatan PTM ada yang dilakukan secara individu. “Misalnya ada yang datang untuk berobat. Karena ada yang melakukan pemeriksaan secara pribadi setiap bulan ke puskesmas. Atau bisa juga di posyandu, kalau pas kita temuin skriningnya di posyandu temuin kalau ada dia hipertensi atau diabet, jadi langsung kita konseling,” jelasnya.
Selain secara individu, pelayanan kesehatan PTM juga dilakukan secara kelompok. “Biasanya kita lakukan itu pada saat pelaksanaan posyandu keluarga,” tambah Sumarni.
Yang mana, posyandu biasanya hanya terbatas melayani ibu dan anak. Tapi, dalam Posyandu Keluarga melayani semua anggota keluarga. Yaitu kesehatan ibu dan anak (KIA), remaja, dan lanjut usia (lansia). Dengan makin luasan cakupannya, Puskesmas Batunyala memanfaatkan kegiatan posyandu keluarga sebagai saran edukasi dan mensosialisasikan program-program lainnya. Salah satunya pelayanan PTM.
Kita memanfaatkan posyandu keluarga, jelas perempuan berjilbab itu.
Disampaikan, pelayanan PTM salah satu kegiatan kesehatan masyarakat yang berorientasi pada upaya promotif dan preventif dalam mengendalikan penyakit tidak menular dan menggali informasi tentang kesehatan untuk melakukan deteksi dini serta pemantauan faktor resiko penyakit tidak menular dan kesehatan sejak dini.
Dijelaskannya, kegiatan skrining yang dilakukan itu diantaranya pengecekan tekanan darah atau hipertensi, gula darah atau diabet, dan lain sebagainya. “Hipertensi tidak hanya menyerang ibu-ibu saja, ada juga bapak-bapak. Kalau posyandu keluarga itukan ada bapak-bapak juga yang hadir. Ada lansia, anak, remaja. Jadi, lebih tepat sasaran,” ungkapnya. (RM)