IST / RADAR MANDALIKA SERAHKAN : Bupati Lotim menyerahkan sepeda motor untuk kendaraan operasional pekasih di halaman kantor Bupati Lotim, kemarin.

LOTIM – Salah satu janji politik ditunaikan Bupati Lombok Timur (Lotim) HM Sukiman Azmy. Kemarin, Bupati menepati janjinya memberikan pekasih sepeda motor sebagai kendaraan operasional. Sebanyak 239 unit sepeda motor Honda Beat Streat, diserahkan Bupati dan telah meluncur ke tangan pekasih. Serah terima motor tersebut dilakukan Bupati bersama kepala desa, di halaman Kantor Bupati Lotim.

Untuk membeli kendaraan bermotor itu, pemerintah menggelontorkan dana hingga Rp 4,7 miliar. Harga per unit dari motor tersebut, Rp 18 juta lebih.

Bupati Lotim, HM Sukiman Azmy menegaskan, kendaraan roda dua ini merupakan realisasi atas janji pemerintah terhadap pekasih. Setelah sempat tertunda akibat refocusing dan realokasi anggaran di masa pandemi Covid-19. Ia meminta, kendaraan operasional ini bisa dimanfaatkan dengan baik.

“Jumlah sepeda motor ini masih jauh dari jumlah pekasih yang mencapai 1000 orang lebih. Insya Allah 2023 mendatang, kendaraan pekasih ini bisa kita tambah,” katanya.

Pengaturan pemakaian kendaraan pekasih ini, diserahkan pada pemerintah desa. Demikian juga untuk perawatannya, diserahkan pada pemerintah desa. “Untuk menghindari kecemburuan di tingkat pekasih, nanti pemerintah desa yang bertanggungjawab mengatur pemakaiannya,” tegas Sukiman.

Kesempatan yang sama, Bupati menyinggung soal etika birokrasi yang dianggap tidak berjalan sebagaimana diharapkan. Dicontohkan seperti kedatangan pejabat seperti Gubernur ke desa, tanpa memberikan informasi pada Bupati. “Kegiatan di desa dan dihadiri Gubernur atau pun Wakil Gubernur, informasikan pada kami. Itu untuk menjaga tata krama birokrasi,” tegasnya.

Sementara itu kaitan dengan tanah pecatu, kembali Sukiman menegaskan bahwa tanah pecatu bukan hanya milik desa induk, melainkan juga desa hasil pemekaran. Bupati pun meminta tanah pecatu tersebut dibagi dengan adil. Ia juga berharap, berbagai persoalan yang terjadi dapat dituntaskan dengan baik melalui musyawarah. Bupati mengaku siap dan memberi kesempatan pada semua kepala desa untuk menemuinya, bila menghadapi masalah. “Kalau ada saran dan pertanyaan, selesai salat subuh datang ke pendopo,” pungkasnya. (fa’i/r3)

50% LikesVS
50% Dislikes
Post Views : 635

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *