LOTIM -Gerbong mutasi kembali bergulir di Lombok Timur (Lotim). Kali ini, sebanyak 180 pejabat eselon IV (empat) yang dimutasi. Mulai dari kursi Lurah, kepala Puskesmas, UPT Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud), kepala UPT Dinas P3AKB dan lainnya.
Jabatan Lurah sendiri, sebanyak 11 kursi yang dibongkar Bupati Lotim. Diantaranya untuk Kecamatan Selong, yakni Hisnul Islami menjabat Lurah Sandubaya, Lalu Mulihakiana menjabat Lurah Selong, Ahmad Noval Lurah Kelayu Utara, Lisa Halimah Santi Lurah Majidi, Lalu Satriman Lurah Kembang Sari, Lukman Hakim Lurah Kelayu Jorong, Harun Lurah Denggen, Lalu Bayan Purwadi Lurah Rakam. Sedangkan Lurah di Kecamatan Labuhan Haji, mulai dari Muhammad Marta Hardianto Lurah Tanjung, Hasbullah Lurah Ijobalit, dan Muhammad Mawadi Lurah Geres.
Sekda Lotim, HM Juaini Taofik mengatakan, kompetensi karyawan berbanding lurus dengan sensitifitas yang harus dimiliki. Kompetensi dan sensitifitas itu, akan menghasilkan kinerja yang baik di tempat tugas masing-masing. Kendati menduduki eselon empat, jika ada persoalan, cepat mengeneralisir persoalan tersebut.
“Dari semua yang dilantik, ada 54 orang sebelumnya menjabat eselon IV D menjadi eselon IV A. Ini artinya, semua diharapkan bekerja sebaik mungkin, untuk Lombok Timur yang lebih baik,” terangnya.
Diungkapkan soal sensitifitas, persoalan yang sedang dihadapi sekarang ini ialah stunting. Bagaimana semua elemen saling membantu menurunkan angka stunting. Bupati meminta Lurah memberikan iklim yang kondusif terhadap investasi. Kalau ada investor datang ke daerah, harus dipermudah, minimal dibantu untuk dikomunikasikan.
Persoalan lain daerah ini, bagaimana bersama-sama merealisasikan target Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang sudah ditetapkan tahun 2023 ini. Ia sebagai ketua Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD), kendati kewenangan anggaran ada di Bupati, namun pihaknya tetap menaruh harapan besar PAD terus meningkat sesuai target. Andaikan kinerja PAD bagus dengan capaian 80 persen, ia yakin di APBD 2024 mendatang Pemerintah Lotim bisa berkepala tegak, untuk menaikkan penghasilan pegawai. Terlebih, target PAD 2023 ini cukup signifikan.
Memang sambung Juaini, PAD Lotim beda tipis dengan Lombok Barat dan Kota Mataram. Namun dengan manajemen seperti lumba-lumba, semakin tinggi pendapatan akan semakin tinggi pula reward yang diperoleh.
“Kata kuncinya, dimana pun ditugaskan dan dalam situasi apa pun, awali tugas itu dengan baik dan ikhtiar dengan sebaik mungkin, dan melakukan kolaborasi yang baik. Jika stunting bisa dikendalikan, pada saat itulah tugas dinilai berhasil,” tegasnya.
Lebih jauh dikatakan Juaini, kita terbiasa bekerja secara kelompok. Terkadang ada kinerja perorangan yang baik, tapi karena tidak menghasilkan di tempat tugasnya, itu berarti ada yang tidak beres.
“Saya minta semua pimpinan OPD dan Camat, melakukan harmonisasi dengan jajaran. Disamping harmonisasi, kolaborasi juga tak boleh dilupakan,” pungkasnya seraya mengatakan, karir masih panjang, dan yang merasa tetap di eselon empat, bersabarlah sebab karir sudah ada yang atur. (fa’i/r3)