IST / RADAR MANDALIKA KEBOBOLAN : Kantor Desa Belanting, TKP terjadinya curat yang mengakibatkan kas desa raib sekitar Rp 100 juta dari dalam brankas, sabtu (10/4) lalu.

LOTIM – Pemerintah Desa Belanting Kecamatan Sambelia Lombok Timur (Lotim), harus dibuat pusing maling. Betapa tidak, Jumat (9/4) sore lalu mengambil uang dari bank. Esoknya brangkas kantor desa dibobol maling. Uang tunai Rp 100 juta di dalam brangkas pun raib digondol maling sekitar pukul 09.00 Wita, Sabtu (10/4) lalu.
Kronologi kejadiannya, hari Jumat sore perangkat Desa Belanting mengambil uang dari bank. Sabtu (10/4) lalu sekitar pukul 07.30 Wita, bendahara desa tersebut bersama seorang Cleaning Service (CS) kantor desa, masuk ruangan kantor tersebut. Sementara bendahara atau Kepala Urusan Keuangan masuk ke ruangannya.
Setiba di ruangannya, bendahara ini menemukan terali jendela sudah dalam kondisi rusak atau jebol. Mencoba mengecek brangkas, ditemukan juga sudah dalam kondisi rusak. Tak selembar pun uang dalam brangkas ditinggal terduga pelaku. Diperkirakan isi brangkas sebesar Rp 100 juta.
Bendahara bersama CS tersebut terkejut bukan kepalang. Kejadian itu pun langsung dilaporkan pada Kepala Desa (Kades) dan perangkat lainnya. Sehingga, kades bersama perangkat lainnya pun datang ke Tempat Kejadian Perkara (TKP). Kasus itu pun langsung dilaporkan ke Polsek Sambelia.
Kapolres Lotim melalui Kasubbag Humas, IPTU Lalu Jaharudin, menyebutkan, kasus dugaan Pencurian Dengan Pemberatan (Curat) yang terjadi TKP Desa Belanting itu telah diterima Polsek Sambelia. Kasus itu, saat ini masih dalam proses penyelidikan Polsek. Sesuia Standar Operasional dan Prosedur (SOP), Tim Identifikasi Satuan Reserse dan Kriminal (Satreskrim) Polres Lotim, juga telah turun melakukan identifikasi dan olah TKP.
“Kasus ini masih didalami. Sejumlah saksi sudah diminta keterangan,” jelasnya.
Dengan kejadian itu lanjut Jaharudin, patut menjadi pembelajaran semua pihak, terutama pemerintah desa. Mengingat desa mengelola anggaran cukup besar untuk kemaslahatan masyarakat. Dari itu, pihaknya mengimbau agar waspada, apalagi itu merupakan uang rakyat yang harus dipertanggungjawabkan.
“Mari agar lebih berhati-hati dalam menyimpan uang, apalagi jumlahnya cukup besar. Dengan kasus terjadi di Desa Belanting, diharapkan agar lebih waspada,” imbaunya. (fa’i/r3)

By Radar Mandalika

Mata Dunia | Radar Mandalika Group

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *