Tiga orang siswi jalan kaki saat pulang sekolah di Mataram.

MATARAM – Dinas Pendidikan Kota Mataram akan mengajukan izin belajar tatap muka. Pelaksanaan kegiatan belajar mengajar dengan cara tatap muka di sekolah menunggu keputusan Wali Kota Mataram, H Ahyar Abduh.

Kepala Dinas Pendidikan Kota Mataram, HL Fatwir Uzali mengatakan, pihaknya sudah menyiapkan instrumen atau standar kesiapan sekolah dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar tatap muka di sekolah. Instrumen itulah yang dijadikan dasar pengajukan izin ke wali kota.

“Kami akan segera berkoordinasi dengan seluruh komponen. Khususnya dari BPBD, kemudian Pak Sekda terutama. Akan kami diskusikan sesegera mungkin,” ungkap dia, kemarin (27/8).

Pihaknya akan segera menyampaikan standar kesiapan sekolah untuk melaksanakan kegiatan belajar mengajar tatap muka di sekolah. Sebagai bahan rekomendasi ke wali kota untuk mendapat izin. Antara lain, kesiapan guru, dan infrastruktur. Termasuk kesiapan pencegahan Covid-19 di sekolah.

“Instrumen itu akan kami kumpulkan dan akan menjadi rekomendasi kita. Bahwa, kami akan meminta izin kepada pemerintah. Apakah sekolah bisa menyelenggarakan tatap muka,” jelas Fatwir.

Dinas Pendidikan Kota Mataram hanya bisa menunggu izin resmi dari wali kota. Oleh karena itu, Fatwir mengaku tidak bisa memastikan kapan kegiatan belajar mengajar bisa dilaksanakan dengan cara tatap muka di sekolah. Yang jelas, ujar dia, kalau pak wali mengizinkan maka pihaknya tinggal melakukan persiapan.

“Saya tidak tahu apakah lagi seminggu. Apakah September atau Oktober. Pokoknya kapan izin resmi akan keluar, baru kami akan mempersiapkan. Jadi, tinggal kami menunggu izin resmi,” terang dia.

Menurut Fatwir, persiapan kegiatan belajar mengajar tatap muka di sekolah tidak lah gampang. Di tengah suasana pandemi virus corona. Pihak sekolah perlu menyiapkan infrastruktur yang ada. Seperti meja, bangku, kursi yang sudah lama tidak dipakai selama pandemi.

“Akan ada sterilisasi kelas. Supaya keraguan orang tua untuk memasukkan putra-putrinya ke sekolah itu tidak ada lagi,” ungkap dia.

Fatwir menambahkan, pihaknya juga tengah mengkonsep pelaksanaan belajar tatap muka di sekolah di masa pandemi. Sebab, sudah ada acuan dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud). Hal itu nanti akan disampaikan kepada pihak sekolah.

“Kita turunkan nanti dalam bentuk juklak-juklis ke sekolah-sekolah. Bagaimana tatap muka itu dilaksanakan pada masa covid ini,” tutur dia.

Resiko penyebaran virus corona menjadi tantangan sendiri pelaksanaan belajar tatap muka di sekolah. Ini yang akan diantisipasi dan akan disikapi serius oleh Dinas Pendidikan Kota Mataram. Jangan sampai muncul klater baru penyebaran virus corona di ibu kota Provinsi NTB. Misalnya, klaster sekolah.

“Kita coba nanti mengatasi masalah supaya tidak ada terpapar atau tertular. Misalkan ada jarak, sosial distancing, physical distancing. Itu yang akan menjadi acuan kita,” jelas Fatwir.

“Termsuk kami bertanggungjawab juga terhadap kesehatan guru-guru. Kesehatan siswa dan lain sebagainya. Itu yang harus kita perhatikan. Jadi, tidak serta merta begitu diizinkan langsung masuk sekolah. Dan, yang paling utama adalah ada izin dari orang tua dan komite sekolah,” imbuh dia.

Sementara, Wali Kota Mataram, H Ahyar Abduh mengungkapkan, dirinya masih mempertimbangkan soal kebijakan belajar tatap muka di sekolah. Permintaan dari dinas terkait akan dikaji mendalam dalam mengambil keputusan. Mengingat Pemkot Mataram sedang berusaha keras menuju zona hijau.

“Jangan sampai kita salah. Jangan kita sampai gegabah, dan terburu-buru,” jelas dia.

Ahyar menegaskan, sementara ini kegiatan belajar mengajar tetap dilaksankan dengan cara dalam jaringan (Daring) dan luar jaringan (Luring). “Luring artinya siswa disambangi oleh guru-guru tetap dilakukan,” ungkap dia. (zak)

50% LikesVS
50% Dislikes
Post Views : 345

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *