PRAYA – Beredar foto Kepala Desa Ungga, Suasto Hadiputro Armin bersama Caleg DPRD NTB Dapil 8 dari Partai Golkar Megawati Lestari, dengan memegang stiker sang caleg dalam suatu pertemuan di Desa Ungga, Kecamatan Praya Barat Daya, Lombok Tengah (Loteng).
Bukan hanya itu, juga beredar foto dan potongan video berisi dirinya bersama sejumlah kepala desa (kades) di NTB yang tergabung dalam ‘Relawan Des Ganjar NTB’ mendeklarasikan dukungan kepada duet Ganjar Pranowo-Mahfud MD. Dukungan para kades itu dilakukan di hadapan Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto seusai membuka Rakorda PDIP NTB di Hotel Lombok Raya, Mataram, Minggu (5/11).
Saat dimintai konfirmasi, Kades Ungga yang juga Ketua Forum Kepala Desa (FKD) Lombok Tengah, Suasto Hadiputro Armin menerangkan, terkait foto yang beberedar bersama Caleg DPRD NTB Dapil 8 dari Partai Golkar Megawati Lestari, itu hanya agenda silaturahmi. Yang mana, hingga saat ini tahapan Pemilu 2024 belum masuk jadwal kampanye.
“Saya sebagai Kades tidak elok kemudian jika orang mau bertamu, kemudian tamu harus dihargai. Siapapun dia dari partai manapun, kami pasti terima, selama visi dan misinya untuk membangun desa,” jelasnya.
Kemudian soal adanya foto bersama petinggi PDI Perjuangan, Suasto menjelaskan, itu saat politisi PDI Perjuangan menggelar konferensi per, dimana ia selaku Ketua FKD hadir sebagai kapasitas terundang. Dan, dalam kesempatan itu ia sedang menyampaikan aspirasi masyarakat, dimana kemudian menjadi jalan untuk memperjuangkan program di desanya.
“Memang dalam momen itu sedang ada agenda Rakorda PDIP, tapi saya gak ikut di dalam ruangan, dan di foto itu kan kami di luar ruangan,” kelitnya.
Ia menegaskan, sebagai orang nomor satu di Desa Ungga, tetap mengutamakan menjaga netralitas dalam kontestasi politik.
Selanjutnya, adapun isu terkait para Kades di Loteng akan menggelar deklarasi dukungan terhadap salah satu pasangan calon presiden dan wakil presiden di Pemilu 2024, ia menegaskan itu tidak ada.
“Kita tidak pernah mendengar itu isu itu, dan kami tidak ada deklarasi salah satu paslon, itu tidak ada…!” tandasnya.
Terpisah, Ketua Bawaslu Lombok Tengah, Lalu Fauzan Hadi menyatakan, pihaknya saat ini masih sedang memproses terkait dugaan pelanggaran netralitas kades yang dilakukan oknum kades tersebut. Sehingga ia belum dapat membeberkan terlalu jauh karena masih dilakukan pendalaman.
“Kami sedang proses dugaan netralitas sang Kades. Namun kami tidak bisa beberkan saat ini bagaimana proses dan hasil sementaranya,” singkatnya. (tim)