BAU NAYLE: Warga tumpah ruah menangkap Nyale di Pantai Seger, Desa Kuta, Kecamatan Pujut, Loteng, Sabtu dini hari (11/2/2023). (KHOTIM/RADARMANDALIKA.ID)

PRAYA – Festival pesona Bau Nyale 2023 menjadi acara yang berkesan dan membawa banyak manfaat bagi masyarakat Lombok Tengah (Loteng) khususnya, NTB, dan di seluruh Indonesia.

Pantai Tanjung Aan di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika, Loteng, menjadi main lokasi utama penyelenggaraan malam puncak event Bau Nyale tahun ini yang merupakan kolaborasi Dinas Pariwisata Pemprov NTB dan Pemkab Loteng. Dimana, malam puncaknya berlangsung 10-11 Februari 2023 dini hari.

Malam puncak event Bau Nyale itu dihadiri Menteri Ketenagakerjaan RI Dr. Hj. Ida Fauziyah, Gubernur NTB Dr. H Zulkieflimansyah, Bupati Loteng H Lalu Pathul Bahri, jajaran Dinas Pariwisata Pemprov NTB dan Pemkab Loteng, serta jajaran manajemen PT Pengembangan Pariwisata Indonesia (Persero) atau Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC) diantaranya Direktur Operasi ITDC Troy Reza Warokka dan Direktur SDM & Legal Compliance ITDC Wenda Ramadya Nabiel.

Bupati Lombok Tengah, H Lalu Pathul Bahri mengungkapkan, pihaknya mengapresiasi , menteri Ketenagakerjaan dan mendoakan para hadirin mendapatkan kenyamanan dan kebahagiaan selama berada di Gumi Tatas Tuhu Trasna. Ia juga berharap supaya tidak akan pernah bosan untuk berkunjung dan menikmati sajian keindahan alam Loteng.

“Malam ini kita berkumpul di sini untuk menyambut satu acara yang sangat spesial bagi Lombok Tengah, NTB dan seluruh masyarakat Indonesia, yaitu festival pesona bau nyale 2023,” katanya.

Dijelaskan, Bau Nyale adalah salah satu tradisi yang sangat penting bagi masyarakat Loteng, dan merupakan bagian dari budaya dan kebudayaan yang kaya dan khas dari daerah. Setiap tahunnya, masyarakat Loteng menyambut datangnya Bau Nyale dengan antusias dan kebahagiaan yang luar biasa.

Festival pesona Bau Nyale 2023 ini merupakan kesempatan yang sangat baik bagi semua untuk berkenalan dan mengenal lebih jauh tentang budaya dan tradisi masyarakat Loteng. “Serta untuk mempromosikan kebudayaan kita kepada dunia luar. Kita juga dapat menikmati berbagai kegiatan yang menyenangkan, seperti pemandangan indah, pertunjukan budaya, dan banyak lagi yang lainnya,” katanya.

Tetapi, di balik semua kebahagiaan dan kemeriahan acara tersebut, juga harus memperhatikan dan mempertahankan tradisi dan budaya. Maka harus memastikan bahwa tidak hanya menikmati acara, tetapi juga memastikan bahwa budaya dan tradisi ini diteruskan dari generasi ke generasi.

“Marilah kita semua bersatu dan bekerja sama untuk memastikan bahwa festival pesona bau nyale 2023 ini menjadi acara yang berkesan dan membawa banyak manfaat bagi masyarakat Lombok Tengah, NTB dan seluruh Indonesia,” harapnya.

Kepada Menteri Ketenagakerjaan, Pathul berharap dukungan untuk pembangunan Loteng. Dan, sampai dengan saat ini perhatian besar selalu dicurahkan pemerintah pusat bagi masyarakat Loteng. Hal ini tentu sangat disyukuri, dan perhatian serupa diharapkan akan terus diberikan untuk masyarakat Loteng dan masyarakat NTB.

Sebagai pengembang dan pengelola KEK Mandalika, ITDC menyediakan sejumlah dukungan bagi penyelenggaraan malam puncak event Bau Nyale ini.  Selain lokasi acara, ITDC juga memberikan dukungan berupa fasilitas parkir bagi kendaraan tamu, undangan, dan warga setempat, yang terletak di barat dan timur Kawasan The Mandalika, yang menampung sampai 2.861 kendaraan.

General Manager The Mandalika Molin Duwanno mengatakan, selain memadai, fasilitas parkir yang disediakan juga aman dan memudahkan pengunjung acara untuk mencapai lokasi acara.  Fasilitas parkir yang tersedia di dua lokasi barat dan timur kawasan juga membantu mengurai penumpukan jumlah kendaraan karena tersedia dua jalur alternatif yang dapat diakses oleh warga atau pengunjung menuju lokasi event Bau Nyale.

“Selain Tanjung Aan, Pantai Seger dan Pantai Serenting di The Mandalika juga kembali menjadi lokasi berburu Nyale atau cacing laut oleh masyarakat di Loteng tahun ini,” ungkapnya.

Tradisi Bau Nyale lahir dari legenda mengenai Putri Mandalika yang melompat ke laut untuk menghindari konflik antar pangeran yang mencoba menyunting-nya dan kemudian muncul kembali dalam bentuk cacing laut.  Kemunculan cacing laut yang dipercaya merupakan reinkarnasi dari Putri Mandalika ini setiap tahunnya ditunggu-tunggu oleh warga lokal, karena cacing ini bisa diolah menjadi makanan untuk dinikmati sendiri maupun dijual sehingga mendatangkan penghasilan bagi warga.

“Bau Nyale merupakan salah satu tradisi lokal warga Lombok Tengah yang berpotensi menjadi daya tarik bagi wisatawan untuk berkunjung ke kawasan ini.  ITDC siap bekerjasama dengan pemerintah dan elemen masyarakat lainnya untuk melestarikan tradisi ini dan membangun wisata budaya yang unik yang hanya bisa ditemukan di Destinasi Pariwisata Super Prioritas (DPSP) Mandalika,” tutupnya. (tim)

50% LikesVS
50% Dislikes
Post Views : 652

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *