IST/RADAR MANDALIKA SALURKAN: Wakil Ketua DPRD Lobar Hj Nurul Adha menyerahkan bantuan hand sanitizer dan masker kepada masyarakat beberapa waktu lalu.

LOBAR—Anggota DPRD Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Lombok Barat (Lobar) mengaku bersedia dipotong gaji demi membantu penanganan wabah Corona. Menyusul mulai terbatasnya persediaan Alat Pelindung Diri (APD) dalam mencegah virus Covid-19 itu meluas di NTB, khususnya Lobar. Terlebih lagi dengan telah adanya 2 pasien warga Lotim yang positif virus tersebut.

“Kami dari fraksi PKS sudah dipotong (gaji) sebesar 25 persen tiap bulan untuk penanggulangan bencana (wabah),” terang Ketua Faksi PKS DPRD Lobar, H Usman.

Menurut Usman pemotongan gaji itu memang sudah diterapkan PKS untuk membantu sesama ketika bencana melanda. Seperti yang terjadi ketika Gempa Bumi 2018 lalu. Hal itupun sama diterapkan ketika bencana wabah corona in. Semua anggota Dewan Fraksi PKS sudah setuju menyisihkan 25 persen gajinya untuk membeli APD. Seperti dianteranya Masker, hand sanktizer dan disinfektan. Yang kemudian dibagikan.

“Jadi ini dasar kesepakatan bersama untuk membantu masyarakat dan Pemda dalam menangani bencana,” jelasnya.

Pembagian APD itu sementara diberikan kepada para petugas mesdis di RSUD Awet Muda Narmada. Selein itu diberikan kepada para pedangab dan tukan ojek. Lantaran aktifitas para profesi itu yang sangat banyak bertemu dengan berbagai orang.

Sementara itu, Wakil Ketua DPRD Lobar, Hj Nurul Adha mengakui jika para anggota DPRD Fraksi PKS dipotong gajinya demi membantu sesama. Menurut politisi PKS itu, jika kebijakan itu diterapkan oleh seluruh anggota DPRD Provinsi, kabupaten/kota. Aktif berkontribusi dalam pencegahan penyebaran virus Covid-19. “Dana itu untuk pengadaan masker, hand sanitizer, penyemprotan. Yang salah satu tujuannya membantu pemerintah,” imbuhnya.

Sejauh ini berdasarkan Data Provinsi NTB hingga 25 Maret 2020 kasus positif Corona di NTB masih kosong. Sedangkan untuk orang dalam pemantauan (ODP) sebanyak 21 orang, dan 1 orang yang masuk Pasien Dalam Pengawasan (PDP).

Pemkab Lobar pun sudah melakukan berbagai langkah pencegahan penyebaran virus itu. Mulai daengan melakukan penyemprotan disinfektan pada seluruh Pondok Pesanteren (Ponpes), tempat ibadah serta beberapa tempat pendidikan. Masyarakat diminta untuk tidak panik dan waspada dalam menghadapi virus tersebut. (win)

50% LikesVS
50% Dislikes
Post Views : 199

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *