LOTENG—Puluhan mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi yang menempuh pendidikan di Kota Mataram yang mengatasnamakan Aliansi Mahasiswa Lombok Tengah, meminta kejelasan dari asrama mahasiswa Lombok Tengah yang berada di Mataram.
Mereka juga mendesak agar Pemda melakukan pembangunan ulang secara total maupun renovasi asrama mahasiswa yang berada di Mataram dan meminta pemda untuk mengadakan anggaran setiap tahunnya untuk asrama mahasiswa itu.
Koordinator Umum (Kordum) Aliansi, Mavi Adiek Garlosa. Menegaskan bahwa, mahasiswa asal Lombok Tengah tersebar di sejumlah perguruan tinggi. Salah satunya Unram, UIN Mataram, Ummat, UBG Mataram, UNU Mataram, Undikma, Unizar dan kampus-kampus lainnya yang be-rada di kota Mataram.
“Hal ini menandakan adanya antusias yang tinggi bagi pemuda-pemudi Lombok Tengah untuk melanjutkan studinya di kota ini. Dengan begitu banyaknya kuantitas Mahasiswa Lombok Tengah, yang berkuliah di kota Mataram, sudah seharusnya bagi Pemda untuk memberikan perhatian yang lebih kepada para mahasiswa,”cetus Mavi,
Ia menegaskan, jarak antara Praya sebagai ibu kota Lombok Tengah dengan kota Mataram sekitar 31 Km. Agar mereka dapat menjangkau kampusnya lebih mudah dan lebih dekat. Namun, dengan jarak seperti ini mengharuskan mahasiswa Loteng untuk mencari tempat tinggal sementara untuk mereka tempati selama berkuliah di kota Mataram.
“Akan tetapi, terkadang dengan kondisi ekonomi yang tidak mendukung, karena ketidakmampuan mereka untuk menyewa kos-kosan membuat banyak di antara mereka tinggal tidak menentu di kota Mataram,” terangnya.
Diyakini, keberadaan asrama atau tempat tinggal sementara merupakan salah satu kebutuhan mendasar bagi mahasiswa Lombok Tengah.
“Sebenarnya bukan tidak ada asrama mahasiswa Loteng di kota Mataram. Hanya saja, sebagai aset daerah yang diperuntukkan untuk mahasiswa Loteng yang sedang berkuliah di Mataram, jarang diperhatikan keberadaannya oleh Pemda itu sendiri. Asrama mahasiswa dengan jumlah tujuh kamar yang tersisa bekas gempa sudah sangat tidak layak untuk dihuni,” terangnya.
Dicontohkan, perawatan dan pengelolaan yang dilakukan oleh Pemda terhadap Asrama Mahasiswa Loteng masih minim. Berdasarkan hasil investigasi dan survei ke lokasi yang pernah dilakukan oleh tim dari Aliansi Mahasiswa Loteng, diketahui bahwa kondisi genteng yang bocor serta bangunan yang banyak roboh.
Begitu juga, halaman asrama tidak terurus, dan tembok yang banyak sudah roboh membuat asrama ini seperti bangunan yang sudah lama tidak dihuni.
“Harusnya asrama tersebut akan menjadi pusat pertemuan dan menjadi tempat melahirkan ide dan gagasan serta melaksanakan kegiatan yang akan membangun daerah ke depan,” terangnya.
Sementara itu, Bupati Lombok Tengah, H. Lalu Pathul Bahri mengaku sangat mendukung apa yang menjadi tuntutan dari para mahasiswa ini. Karena memang baginya bahwa asrama ini sangat penting sebagai bentuk perhatian Pemda kepada para generasi muda yang sedang menempuh pendidikan.
“Insya Allah akan dilakukan pengecekan langsung lokasi asrama mahasiswa di mataram, dan akan kita perbaiki. Apalagi kaitan dengan asrama juga sangat penting sebagai tempat berdiskusi banyak hal seputar akademik,” janjinya. (fiz)