RAZAK/RADAR MANDALIKA GROUP H Ahyar Abduh

MATARAM – Suhu politik jelang pelaksanaan Musyawarah Daerah (Musda) Partai Golkar Provinsi NTB semakin dinamis. Beberapa kandidat bakal calon (Balon) untuk merebut kursi Ketua DPD I Golkar NTB mulai mencuat ke permukaan. Diantara figur yang digadang-gadang tampil bertarung dalam Musda yang akan digelar 4-6 Maret 2020 yaitu, Bupati Lombok Tengah, HM Suhaili FT, Wakil Gubernur NTB, Hj Sitti Rohmi Djalilah, dan Wali Kota Mataram, H Ahyar Abduh.

Dikonfirmasi, Selasa (11/2), H Ahyar Abduh mengaku, memiliki peluang untuk merebut kursi Ketua DPD I Golkar NTB. Dirinya siap maju sebagai kandidat lewat Musda yang akan digelar awal Maret mendatang. Dia mengaku bahwa keinginannya untuk tampil pada Musda itu berkaitan erat dengan pelaksanaan Pemilihan Wali Kota dan Wakil Wali Kota (Pilwakot) Mataram 2020. Sebab sebagiamana diketahui, bahwa putra sulung Ahyar, yaitu H Badruttamam Ahda, Lc bakal ikut bertarung di Pilkada Kota Mataram tahun ini sebagai kandidat balon Wakil Wali Kota.

“Setidak-tidaknya terkait juga pada akhirnya. Namanya politik. Politik ini bisa mengkait-kaitkan, bisa tidak dikaitkan. Kalau ada yang mau mengkait-kaitkan, terkait lah dia kan. Tapi Pilkada ini kan masih belum. Segala sesuatu bisa berubah,” ungkap dia.

Yang jelas kata Ahyar, dirinya terlebih dahulu harus mempersiapkan diri untuk tampil menghadapi Musda DPD I Golkar NTB guna merebut kursi tahta DPD I Golkar NTB. Mengingat pelaksanaan Musda sudah di depan mata. Tinggal hitungan hari saja. Sebagai kader partai berlambang pohon beringin itu, Ahyar menegaskan siap maju pada Musda sebagai salah satu kandidat yang akan bersaing dengan figur lainnya. Seperti Suhaili, Rohmi dan sederet figur lainnya.

“Sepanjang itu saya melihat ada peluang, ada dorongan dari tokoh, dari kader-kader seperti itu, Bismillah saya juga ikut. Saya siap,” ujar Ahyar.

Tak hanya berkaitan dengan konstalasi Pilkada Kota Mataram 2020. Keinginan kuat Ahyar untuk maju merebut kursi Ketua DPD I Golkar NTB, juga dikarenakan untuk membesarkan Partai Golkar, khususnya di NTB. Sebab, dia merasa memiliki tanggungjawab untuk membesarkan partai. Mengingat selama ini dia sudah bertahun-tahun sebagai kader Golkar. Dan ikut membesarkan namanya di kancah perpolitikan NTB khususnya.

“Berpuluh-puluh tahun saya berada di Golkar sebagai kader partai. Tentu prinsip saya adalah bagaimana saya terus bisa memberikan pengabdian kepada negara dan bangsa ini lewat Partai Golkar,” cetus dia.

Wali Kota Mataram dua periode itu mengungkapkan bahwa semangat untuk membesarkan Partai Golkar sampai sekarang masih membara. Atas dasar itu, Ahyar bertekad untuk ikut sebagai kandidat balon Ketua DPD I Golkar NTB. Karena, dia meyakini dan melihat bahwa ada peluang untuk merebut mahkota lewat Mudsa yang akan digelar Maret mendatang. 

“Di Musda nanti sepanjang saya ada peluang, maka saya akan ikut. Tanda-tanda peluang itu saya tanggap ada,” ujar dia yakin.

Ahyar menilai bahwa mesin Partai Golkar di NTB belum berjalan maksimal. Ada persoalan kaderisasi di tubuh Golkar sendiri. Sebagai partai politik (Parpol) yang terbilang besar dan memiliki kader yang sangat potensial, Ahyar menyebutkan, Golkar mestinya bisa mengkanalisasi untuk benar-benar bisa mengaltikurasikan berbagai kepentingan dan berbagai aspirasi masyarakat Bumi Gora lewat program-program yang ada. “Untuk bisa menjadi solusi bagi persoalan-persoalan kita di Nusa Tenggara Barat. Bagaimana kader-kader Partai Golkar ini agar selalu solid,” harap Ahyar.

Dia benar-benar sudah mempersiapkan diri untuk maju sebagai kandidat pada Musda DPD I Golkar NTB. Salah satu persiapannya, melakukan komunikasi politik dari segala penjuru. Baik komunikasi ke atas, bawah, kanan dan atas. “Pokoknya begitu ada peluang, ya saya ikut. Kalau ndak ada peluang, ya ndak usah. Yang penting kita ikut mendorong siapa nanti menjadi ketua (DPD I Golkar NTB). Yang terbaik, yang bisa membawa partai ini ke depan untuk lebih lagi berkontribusi untuk kepentingan masyarakat,” tegasnya.

“Sudah komunikasi terus. Makanya saya bisa menangkap (peluang) itu. Tapi nanti lah kita lihat kan. Memang waktunya sangat singkat ini. Tiba-tiba ada kepastian dari DPP Golkar bahwa Musda harus dilaksanakan paling lambat tanggal 5,” ungkap Ahyar.

Apakah siap bersaing dengan Ketua DPD I Golkar NTB sekarang, HM Suhaili FT? Ahyar menjawab siapapun kader Golkar berhak maju untuk merebut posisi ketua di Musda nanti. “Tidak bersaing, ya kan. Bersama-sama ikhtiar. Dalam agama (Islam) namamya Fastabikul Kaherat, berlomba-lomba untuk kebaikan. Dan, siapapun kader berhak untuk ikut di situ,” beber mantan Ketua DPD II Golkar Kota Mataram itu.

Ahyar sendiri tidak gentar menghadapi kandidat figur lainnya. Termasuk dengan Suhaili dan figur lainnya. Yang jelas kata dia, setiap kader Golkar yang memiliki peluang untuk maju harus memaparkan dan memiliki ide dan gagasan yang terbaik untuk kejayaan Golkar. Dimana, Golkar harus berkontribusi lebih banyak lagi untuk kepentingan masyarakat. 

“Kalau saya prinsipnya jamak-jamak (biasa-biasa). Siapa yang lebih peluang besar, ya silakan. Kita ikut bergabung kalau memang dibutuhkan,” pungkas Ahyar. (zak)

50% LikesVS
50% Dislikes
Post Views : 436

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *