MATARAM – Untuk Pilkada serentak 2024, Kabupaten Lombok Timur sejumlah bakal calon mulai bermunculan. Demikian juga dari partai telah muncul ke permukaan, Abdul Hadi yang saat ini menjabat Wakil Ketua DPRD NTB untuk periode kedua.
Hadi pun tidak menampik demikian. Terlebih jika sudah ada perintah dari partai. Mantan ketua Dewan Pengurus Tingkat Wilayah Partai Keadilan Sejahtera ( DPTW PKS) NTB mengaku apapun jabatan, semuanya pada prinsipnya melayani rakyat.
“Intinya semuanya bagian daripada melayani masyarakat. Sebagai dewan melayani rakyat sebagai bupati melayani rakyat,” kata Abdul Hadi, Senin kemarin.
Abdul Hadi yang diketahui politisi Udayana beken. Dia menjadi wakil pimpinan DPRD NTB dua periode. Karir di dunia politik tidak diragukan, sehingga banyak pihak menilai ia salah satu kader PKS yang cocok maju sebagai Bupati Lombok Timur. Hadi mengatakan, dirinya rela tidak maju pada Pileg 2024 untuk menjadi calon Bupati jika aturannya demikian.
“Kita lihat aturannya. Kalau memang aturannya sepertu itu harus dijalankan,” tegasnya.
Pileg akan berlangsung di bulan Februari. Berbarengan dengan Pilpres sementara Pilkada Gubernur, Bupati dan Walikota akan berlangsung di bulan November. Bagi kader yang hendak maju sebagai calon Bupati maka harus rela tidak ikut konstestasi wakil rakyat.
“Sebagai sebuah konsekuensi dalam memilih salah satunya,” kata dia.
Sejauh ini Hadi mengaku sering turun ke masyarakat. Hal itu tentunya dalam rangka sosialisasi diri, melihat situasi kondisi dibawah termasuk juga menyerap aspirasi.
“Sebelum diperintah (partai) pun kita sudah turun,” bebernya.
Apa yang dilakukan ini diakui Hadi akan dikembalikan sepenuhnya kepada kebijakan partai. Jika partai melihat dirinya kader yang sangat tepat untuk maju menjadi calon Bupati tentu akan diterima dan dijalankan.
“Semuanya kita lihat terakhir. Partai nanti akan melayani sebuah pelayanan dan kecocokan. Setelah bekerja, turun, partai akan menilai lagi,” pungkasnya. (jho)