MATARAM – Kabar baik untuk para dokter dan perawat di NTB. Menyambut perhelatan MotoGP 2021, dibutuhkan 235 Tenaga Kesehatan (Nakes). Mulai dokter umum dan perawatan. Mereka nanti akan ditugaskan saat diselenggarakan MotoGP berlangsung.
Rekrutmen Nakes sedang berlangsung. Dinas Kesehatan Provinsi NTB telah meminta kabupaten kota untuk merekrut mereka selanjutnya akan dites oleh Dikes Provinsi. Hal itu berdasarkan Surat Dikes NTB Nomor 896-31/8/SKD/VI/2020 perihal permintaan nama calon Tim Kesehatan Even MotoGP 2021 di Mandalika NTB. Rekrutmen itu ditujukan Kepada Dikes kabupaten kota yang dibantu organisasi profesi kesehatan baik Ikatan Dokter Indonesia (IDI) dan Juga Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) tertanggal 29 Juni 2020.
Surat itu merupakan tindak lanjut dari surat dari Direktur Pelayanan Kesehatan Rujukan Kementerian Kesehatan Nomor: YR. 03.03/III.2/1965/2020 tertanggal 24 Juni.
“Even MotoGP itu membutuhkan dukungan kesehatan. Akan ditempatkan di Medical Station diisi 100 dokter dan 100 perawat. Lalu ada 35 lainnya akan ditempatkan di Medical Center 15 Dokter dan 20 perawat. Tapi ini levelnya lebih tinggi dari medical station,” ungkap Kepala Dinas Kesehatan (Dikes) NTB, dr Nurhandini Eka Dewi saat dikonfirmasi di Mataram, Selasa kemarin.
Eka menjelaskan, dari jumlah kebutuhan itu sebanyak 200 Nakes akan diseleksi oleh daerah dengan rincian 100 dokter dan 100 perawat. Mereka merupakan medical station (tim medis lapangan) yaitu, mereka akan ditempatkan di lokasi penonton di pintu pintu keluar, di pintu hotel tempat menginap kru dan pembalap, di bandara dan tempat tempat wisata dekat dengan sirkuit.
Beda halnya dengan 35 Nakes lainnya, terdiri dari 15 dokter dan 20 perawat akan ditempatkan di Medical center. Nakes yang ini posisinya lebih tinggi dari Nakes Station, sehingga mereka akan diseleksi kembali oleh tim Kementerian Kesehatan di Jakarta meski dilakukan tes oleh daerah. Untuk Medical center mereka nanti menangani kalau ada kasus kasus tertentu.
Seleksi untuk Nakes baik stasion maupun center pun tidak main-main. Berdasarkan surat pengumuman Dikes itu yang dipastikan lolos yaitu mereka yang memenuhi syarat seperti memiliki ijazah yang sesuai jenis tenaga dan Surat Tanda Registrasi (STR) yang masih aktif. Mampu berbahasa Inggris. Skor TOEFL minimal 500. Berikutnya memiliki sertifikat kegawatdaruratan minimal BTCSL yang aktif 2 tahun terakhir dan diutamakan yang pernah mengikuti even sport terutama yang pernah diselenggarakan oleh Ikatan Motor Indonesia (IMI).
“Jadi yang bisa ikut betul-betul selektif. Yang memenuhi persyaratan karena mereka kerja bukan seperti bekerja biasanya,” beber Eka.
Termasuk Nakes yang ditempatkan di Medical Center. Dikes tidak ingin gegabah asal melakukan seleksi. Ini menyangkut standarisasi daya dukung MotoGP kelas Internasional sehingga Nakesnya pun harus berstandar. Jangan sampai saat seleksi di daerah malah di pusat mereka tidak lolos, sehingga daerah bisa malu.
“Ini menyangkut nama baik daerah. Jangan sampai NTB maluin,” kata Eka.
Dalam menyeleksi Nakes tersebut, Dikes NTB berkerjasama dengan Badan Kepegawaian Daerah (BKD). Sebab dalam hal ini Nakes yang menjadi Pegawai Negeri Sipil (PNS) pun dibolehkan dengan pertimbangan mereka telah memiliki pengalaman bekerja, biasa menangani pasein darurat bahkan ada juga mereka tidak menutup kemungkinan memiliki sertifikat yang disyaratkan.
“Yang lulus seleksi ini akan dilatih atau akan menerima Workshop Emergency In Sport Even, mereka baru bekerja pada pelaksanaan MotoGP. Mereka bekerja mensuport kegiatan MotoGP,” kata Eka.
Eka menjelaskan, ada tiga jenis yang akan dites bagi yang direkrut yaitu tes bahasa, psikologi dan keterampilan. Bahasa Inggris sangat penting. Mereka akan beraktivitas dengan warga manca negara. Begitu pun dengen keterampilan dunia kesehatan harus betul dikuasi.
“Semuanya syarat utama,” kata Eka.
Pengumuman tersebut disampaikan kepada masyarakat dengan tujuan mereka yang mau ikut dalam proses itu bisa mendaftar di Dikes kabupaten kota atau melalui organisasi Nakes masing masing tentunya dengan persyaratan yang telah ditentukan. Rekrutmen ini terbuka di sepuluh Kabupaten kota. Meski keberadaan MotoGP ada di Lombok Tengah tetapi bukan berarti kuota akan lebih banyak dari Loteng. Lagi lagi, lanjut Eka akan ditentukan berdasarkan kemampuan mereka.
“Makanya kita minta nama mereka lewat Dikes karena Dikes lebih paham mana yang mampu atau tidak,” katanya.
Pendaftaran ini pun diakui Eka cukup mepet. Tanggal 10 Juli nama 235 Nakes harus sudah terkirim ke Pusat termasuk tes di daerah sudah rampung. Artinya, minggu kedua bulan Juli itu Pusat sudah bisa menerima nama Nakes tersebut.
Eka mengatakan, tidak bisa berbuat apa-apa jika itu keinginan pusat maka harus dilakukan. “Memang ini mepet,” katanya.
Disinggung dengan kontrak kerja mereka, Eka belum mau menjelaskan secara detail. Yang pasti mereka nanti yang lulus baru kontrak dibicarakan. Mereka kerja bukan dalam waktu dekat melainkan saat pelaksanaan even sport MotoGP 2021 yang nanti akan berlangsung hanya tiga hari.
“Kalau sudah klir rekrutmen baru bicara kontrak. Ini bukan mencari pekerjaan. Tapi standarisasi kemampuan mereka untuk dukungan tim kesehatan MotoGP. Kita belum bicara soal gaji. Kita bicara dia peroleh sertifikat standarisasi dulu. Itu yang terpenting,” pungkasnya. (jho)