Letkol Kav. I F Andi Yusuf Kertanegara. (KHOTIM/RADARMANDALIKA.ID)

Perjalanan karir Letkol Kav. I F Andi Yusuf Kertanegara terus melejit dan tidak ada hambatan. Dari mengikuti seleksi sebagai Taruna, hingga tes maupun pendidikan kenaikan pangkat berjalan mulus. Berikut ceritanya.

 

KHOTIM – LOMBOK TENGAH

LAHIR di Kediri 22 Juli 1982, Letkol Kav. I F Andi Yusuf Kertanegara meniti karir di Akmil pada tahun 2003, dengan jabatan DANYONKAV 1/BCC 2-06-2021. Kemudian sejak tahun 2022 sebagai Dandim 1620 Lombok Tengah (Loteng). Dengan penguasaan bahasa Indonesia (aktif), Inggris (aktif), Jerman (aktif).

Terlahir dari keluarga dan lingkungan Tentara Nasional Indonesia (TNI), dimana sang bapak merupakan anggota TNI dengan lulusan pertamanya dari TAMTAMA kemudian menjadi seorang BINTARA. Sejak balita hingga usia anak-anak di lingkungan satuan tempur, mengingat mengikuti tempat tugas sang bapak. Dari sejak kelas 6 SD – SMA bapaknya pindah tugas ke Kodim dan kemudian besar keseharian di lingkungan perumahan tentara.

Secara alami ia terdidik dan terbentuk karena lingkungan. Meskipun tidak diarahkan orang tua untuk menjadi tentara, ia memiliki keinginan sendiri ingin mengabdikan diri untuk Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Sehingga saat itu, ia ikut seleksi menjadi tentara, tanpa mengetahui apakah yang ia ikuti seleksi itu Tamtama, Bintara atau kah Taruna Akmil. Karena saat itu, yang penting ia jadi tentara.

Dengan spesialisasi alat tempur (Tank) saat mengenyam pendidikan tentara. Yusuf dalam tugas pertama di Serui, Papua sebagai Danramil 2004-2005 dimana secara lokasi geografis yang berada agak tinggi dibandingkan dengan lokasi areal wilayah lainnya (di atas gunung,red). Kemudian Pindah ke Timika sebagai Danton, Pasi dan Denkav 3 sejak tahun 2005-2014 dengan tugas Petanya ngepam di areal Freeport.

Selanjutnya ke Kelapa Dua pada tahun 2013. Kemudian tahun 2014, pindah ke Bandung ke Pusat Kesenjataan Kaveleri (Pusenkav). Tahun 2015 pindah ke Yonkav 9. Kemudian, sebagai Wadan di Jakarta daerah Tangerang Serpong wilayah Kodam Jaya.

Di tahun 2016 mengikuti tes Sesko. Kemudian tahun 2017 mengikuti Sesko selama 11 bulan sekolah di Bandung.

Desember 2017, ia pindah ke Aceh hingga tahun 2020 bulan Juli, sebagai Pabandia Dispes. Di tahun yang sama pula pindah ke Pusat Pendidikan Dan Latihan Kaveleri (Pusdiklatkav) Padalarang selama 10 bulan. Dan, di tahun yang sama pula tugas di Cijantung sebagai Danyonkav1, hingga tahun 2022. Hingga akhirnya sebagai Dandim 1620 Lombok Tengah saat ini.

Ceritanya, hingga ia bertemu dengan sang istri yang merupakan anggota TNI juga. Saat dirinya sekolah di Bandung bersama selama sebulan pada tahun 2010. Dan, pada tahun 2011 memutuskan untuk menikah.

“Pulang sekolah langsung lamaran dan menikah. Istri saya juga TNI aktif berpangkat Kapten di TNI bidang kesehatan, Alhamdulillah hingga saat ini sudah dikaruniai dua orang anak laki-laki yang telah duduk di bangku Sekolah Dasar (SD) yakni masing-masing kelas 2 dan kelas 4,” ungkapnya.

Selama tugasnya di daerah dan jabatan apapun ia katakan semua berjalan lancar dan normal. Meskipun berdinas di wilayah konflik, ia katakan tetap sehat-sehat saja. Dan di setiap tes untuk sekolah kedinasan lulus dengan sekali tes. Meskipun ia mengakui dirinya bukanlah sebagai anggota yang mencolok dalam hal nilai maupun prestasi, namun ia bersyukur semua dapat dijalaninya tanpa ada kendala.

Selama ini, kunci suksesnya yang terpenting adalah semua itu dilakukan atas dasar percaya dan yakin kepada Tuhan, dan ikhlas.

“Seperti halnya sekolah, pasti ada ujian dan tes. Kalau butuh belajar kita belajar. Kalau latihan lari dan lainnya juga kita lakukan. Dan yang terpenting juga yakni doa yang kita percaya dan yakin supaya mendapatkan hasil yang terbaik, dan semua pasti ada hikmahnya,” jelasnya. (*)

50% LikesVS
50% Dislikes
Post Views : 634

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *