LOTIM – Sebanyak 1.067 Calon Jamaah Haji (CJH) Lombok Timur (Lotim) mulai mengikuti manasik haji. Kegiatan manasik haji ini dilakukan di 13 titik secara serentak hingga Senin (15/5/2023) mendatang, seperti Kecamatan Selong, Pringgasela, Suela Pringgabaya dan beberapa kecamatan lainnya. Sementara CJH asal Kecamatan Selong dan Labuhan Haji, digabung menjadi satu titik di Masjid Raya Al Mujahidin Selong Lotim, kemarin.
Manasik haji dilakukan terhadap semua CJH, agar CJH memahami tata cara pelaksanaan ibadah haji. Pelaksanaan manasik haji ini, karena pemerintah sebagai pengayom masyarakat, dan berkewajiban mengatur serta melindungi CJH agar aman melaksanakan ibadah haji, aman sampai kembali ke tanah air.
Camat Selong, Baiq Widani Astuti saat membuka manasik haji CJH Kecamatan Selong dan Labuhan Haji mengatakan, semua umat Islam di dunia sangat mendambakan bisa menjalankan rukun Islam kelima, yakni menunaikan ibadah haji. Karena sangat lengkap rasanya, ketika bisa berhaji ke Tanah Suci Makkah.
“Untuk mendapatkan haji marbur, kita tidak bisa tidak belajar. Tentu semua CJH harus mempersiapkan diri, seperti pengetahuan berhaji, kesehatan fisik dan sebagainya,” katanya.
Apa yang tidak jelas, para jamaah diminta tidak malu bertanya pada narasumber yang telah disiapkan. Karena ibadah haji merupakan ibadah yang sangat mulia. “Jangan malu bertanya, ikuti manasik haji ini dengan sepenuh hati dan gembira,” ucapnya.
Mengingat CJH banyak yang lansia, ia meminta narasumber dan pendamping manasik haji, memperbanyak praktek agar cepat dipahami. Karena praktek langsung akan lebih mudah diserap, ketimbang hanya teori saja, kendati CJH memegang buku manasik haji. Hal ini sesuai dengan tema manasik haji, yakni “Haji Berkeadilan Ramah Lansia”.
“Ikuti manasik haji dengan baik dan benar, jangan sampai alpa. Ketika berhaji nanti, ikuti kelompok atau regu tempatnya bergabung, jangan memisahkan diri,” pesannya.
Sementara itu, Kepala Seksi (Kasi) Penyelenggaraan Haji Kemenag Lotim, H Makinuddin, via ponselnya mengatakan, manasik haji serentak dilakukan di 13 titik, karena terdapat kecamatan yang CJH-nya kurang dari 45 orang. Sehingga manasik dilakukan penggabungan dengan kecamatan terdekat. “Sesuai Petunjuk Teknis (Juknis), manasik haji di tingkat kecamatan dilakukan selama delapan hari kedepan. Sedangkan tingkat kabupaten, nanti selama dua hari tanggal 17-18 Mei, yang dipusatkan di Masjid Raya Al Mujahidin Selong,” terangnya.
Maksud ramah lansia jika mengacu tema manasik haji saat ini, yaitu memberikan kenyamanan pada CJH lansia yang usia di atas 65 tahun. Karena Lotim sendiri dari 1.067 CJH yang berangkat, sebanyak 54 orang diantaranya sudah lansia.
Sedangkan kaitan dengan perkembangan pengurusan dokumen CJH, sejauh ini sebagian CJH sedang menyelesaikan pembuatan paspor. Ada pula CJH yang sudah memiliki paspor dan sedang melakukan pengurusan visa menggunakan aplikasi Visa Bio. Demikian juga pemeriksaan kesehatan aktif di tingkat kecamatan. “Insya Allah, rencana keberangkatan untuk kloter 1 NTB, antara tanggal 6 atau 7 Juni mendatang. Dilihat dari jumlah CJH kita, diasumsikan dua kloter utuh dan satu kloter campuran. Karena satu kloter sebanyak 388 jamaah. Akan tetapi, nanti tergantung pengaturannya di provinsi,” tutup Makinuddin. (fa’i/r3)