PRAYA – Sebagai bentuk persiapan dan keseriusan Pemda Lombok Tengah mencetak calon dokter melalui Yayasan Yatim Tersenyum menjalin kerjasama dengan Ganesha Operation (GO) Lombok. Kerjasama ini untuk melakukan bimbingan belajar kepada calon penerima beasiswa kedokteran jalur tahfidz.
Penandatanganan MoU berlangsung di Pendopo Bupati Lombok Tengah, Sabtu (3/6).
Bupati Lombok Tegah, HL Pathul Bahri berharap kerjasama ini membuahkan hasil yang maksimal dalam membina anak-anak untuk mengikuti tes masuk kedokteran.
“Kerjasama yang dilakukan dengan Ganesha Operation ini merupakan bentuk keseriusan untuk memberikan Beasiswa Kedokteran bagi Tahfidz di Lombok Tengah,” tutur bupati.
Selaku Pembina Yayasan Peduli Yatim Tersenyum, kerjasama ini lanjutnya, para calon peserta penerima Beasiswa Kedokteran diharapkan bisa lulus tes di perguruan tinggi dengan hasil yang memuaskan.
“Ada 19 calon penerima beasiswa yang akan mengikuti bimbel namun yang akan diambil hanya 10 orang untuk jurusan kedokteran, sementara sisanya akan ditempatkan di fakultas lain seperti, Farmasi dan Perawat,” ucapnya.
Sehingga kerjasama ini dirasa sangat penting sebagai langkah persiapan dan pembekalan sebelum menghadapi tes masuk perguruan tinggi.
“Jadi yang lulus pasinggrade itu yang akan dikuliahkan jurusan kedokteran, sisanya bisa mengambil jurusan kesehatan, perawat, farmasi, pendidikan ekonomi, hukum di universitas yang sama. Insyallah seleksi beasiswa ini tiap tahun kita adakan dan kita siapkan klinik,” terangnya.
Sementara, Pimpinan Cabang Ganesha Operation, Riki Rikardo mengatakan, dirinya mengaku terhormat bisa dilibatkan dalam memfasilitasi hafidz-hafizah calon penerima beasiswa kedokteran, untuk menghadapi tes masuk perguruan tinggi.
“Kami akan bekerja keras dan akan bertanggung jawab. Kami akan mulai mengawali program ini dengan mendata dan menginput data siswa ke dalam sistem kami,” ucapnya.
Untuk jadwal bimbingan sendiri akan dimulai pada 7 Juni 2023 sampai H-1 tes masuk perguruan tinggi. Dalam seminggu ada dua kali pertemuan yaitu hari Rabu dan Sabtu, di luar jam wajib akan ada jam tambahan.
“Terlebih dahulu Kami akan lakukan asesmen kepada anak-anak untuk melihat kemampuan dasarnya, baru bimbel akan disesuaikan dengan karakteristik anak-anak,” jelasnya.
Di tempat yang sama, Ketua Yayasan Yatim Tersenyum, Lalu Firman Wijaya mengatakan, terkait biaya semuanya dibiayai dari yayasan yang bersumber dari sedekah teman-teman ASN.
“Kita dapat diskon Rp 1,5 juta dari Rp 4 juta, menjadi Rp 2,5 juta perorang,” tuturnya.
Hadir pada kesempatan tersebut Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Loteng, Direktur RSUD Praya, Dirut PDAM, PT. Bank NTB Syariah, Kabag Kesra, dan Tim Visitasi.(hza)