Pemprov Janjikan Program untuk Pemuda
PRAYA – Rencana pergantian plang nama Bandara Internasional Lombok (BIL) menjadi Zainudin Abdul Majid Bandara Internasional Lombok (ZAMBIL) di dalam bandara potensi beser terwujud segera. Perlahan warga lingkar BIL mulai luluh. Tak main-main, oleh pemprov pemuda lingkar bandara dijanjikan program. Hal ini disampaikan gubernur melalui utusannya, Kepala Dinas Pariwisata Provinsi NTB, HL Moh Fauzal saat menggelar pertemuan di D’max Hotel, Rabu sore kemarin.
Moh Fauzal mengatakan, dia ditugaskan menambahkan atau mengganti nama BIL sesuai dengan hasil putusan Kementrian Perhubungan dan DPRD Provinsi NTB menjadi ZAMBIL. Dimana pihaknya membeberkan bahwa di semua wilayah nama bandaranya menggunakan nama pahlawan nasional.
“Maka kemudian Lombok pun demikain,” ungkanya di hadapan warga.
Fauzal menyatakan dengan tegas bahwa tidak akan merubah nama bandara, namun menambah nama bandara saja, tanpa merubah bentuk dan model pelayanan bandara. “Apa yang dibutuhkan pemuda lingkar bandara akan kami fasilitasi dan penuhi terkait sarana prasarana, program pembinaan dan pelatihan kesiapan kerja juga kami akan fasilitasi,” janjinya.
Sementara, pemuda Desa Penujak, H Sobirin mengatakan dimana ada dampak positif dan negatif adanya bandara. Yakni, menjadi pintu gerbang kedatangan orang asing datang ke NTB dan mempengaruhi secara ekonomi daerah. Namun dampak negatifnya yakni, buruknya serapan tenaga kerja di bandara di satu desa sampai 40 persen dan kemudian di desa lainnya 0,1 persen .
“Contoh di Desa Penujak ada beberapa orang yang mendapat kesempatan kerja dan 1,5 tahun sudah bekerja kemudian dipecat tanpa alasan yang jelas,” ungkap dia.
Pihaknya juga mengingatkan dimana 75 persen tanah area bandara merupakan tanah masyarakat Penujak. maka kemudian penting dan wajib pemuda lingkar bandara harus dibina dan dimatangkan untuk dipersiapkan dalam penyerapan tenaga kerja dikemudian hari di bandara ataupun KEK Mandalika.
“Ini yang kami persoalkan,” tegas dia.
Di tempat yang sama, Kades Ketara, L Buntaran yang hadir tidak mau bicara panjang lebar di forum. Namun ia hanya mengingat pihaknya hanya sebagai pelayan masyarakat dan pelaksana tugas. “Apapun keputusan pemerintah dan harus bertanggung jawab atas kondusifitas masyarakatnya, tapi tidak mengesampingkan kepentingan masyarakat dan pemuda,” katanya singkat. (tim)