PRAYA – Satu rumah milik warga di Desa Batunyala, Kecamatan Praya Tengah rusak akibat guncangan empa bumi dengan kekuatan 5,8 skala Richter (SR), Senin sore kemarin (22/8). Hal ini dibenarkan Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Lombok Tengah, H Ridwan Makruf.
“Punyanya pak Hamdani, mantan Kepala Desa Pengadang. Di BTN di Batunyala,” ungkapnya pada Radar Mandalika.
Dikatakannya, pascagempa timnya langsung siaga dan standby di Kantor BPBD Loteng. Bahkan mereka turun ke lokasi melihat kondisi satu rumah di Batunyala yang rusak akibat guncangan gempa bumi yang berpusat di 9.36 LS-115.59 BT (74 km Tenggara KUTASELATAN-BALI) pada kedalaman 124 kilometer. Yang mana guncangan gempa itu pun dirasakan warga Pulau Lombok. Di sini juga warga berhamburan keluar.
“Baru satu. Itu aja. Mudahan ndak ada lagi,” harap Ridwan.
Sementara itu, Ridwan sendiri mengaku belum bisa memastikan tingkat kerusakan rumah warga yang terdampak gempa tersebut. Apakah rusak ringan, sedang atau rusak berat. “Plafonnya jatuh kayaknya itu. Nanti kita lihat. Yang jelas rusak. Tapi kita belum bisa kategorikan rusak berat, rusak sedang, dan lain sebaginya,” terang Ridwan.
Sebagai antisipasi, masyarakat diimbau selalu tetap waspada dan tetap tenang. “Kita ndak tau kalau ada gempa susulan. Walaupun pusat gempa ini ada di Bali, tapi getarannya cukup keras di sini (Pulau Lombok),” kata Ridwan.
Sekarang ini, pihaknya memang sedang konsentrasi terhadap upaya penanganan kekeringan. Tiba-tiba dikagetkan dengan guncangan gempa bumi yang berkekuatan cukup besar.
Katanya lagi, pihaknya mengimbau masyarakat untuk selalu tetap waspada. Namun berharap jangan sampai ada lagi gempa susulan. “Dan, kami segera menginformasikan kepada desa melalui camat,” tutup Ridwan.(zak)