LOBAR—Kondisi Deluna Shaquena Alqodri, balita 2,5 tahun yang mengidap gangguan syaraf membuat Wakil Bupati Lombok Barat (Lobar), Hj Nurul Adha bersedih.
Ummi Nurul bahkan tidak bisa menahan air matanya jatuh ketika bertemu Deluna di kediaman neneknya di Desa Tempos, Kecamatan Gerung, Kamis (8/5).
“Kita prihatin di Lobar masih ada yang seperti ini,” ungkap Ummi Nurul.
Semakin membuat sedih Ummi Nurul saat mendengar cerita dari Fatimah yakni nenek Luna bahwa sedari bayi Luna ditinggal kedua orang tuanya. Ibunya pergi ke luar negeri dua pekan setelah melahirkan Luna. Bahkan kabarnya orang tuanya sudah menikah lagi.
“Ayahnya juga sejak Deluna dalam kandungan sudah meninggalkannya,” ungkap Ummi Nurul.
Dalam kunjungannya, Wabup didampingi Sekda Lobar H Ilham, Ketua Baznas Lobar TGH Taisir, Kepala Dinas Sosial Lobar Lalu Marthajaya, hingga Dirut RSUD Tripat dr. Suriyadi. Selain membawa bantuan, Wabup juga ingin memastikan Deluna mendapatkan penanganan yang tepat. Tak hanya itu, kakek dan neneknya juga dipastikan menerima bantuan berkelanjutan dari Pemkab Lobar.
Pihak OPD terkait diminta memberikan penanganan lebih intensif, mendalam dan komprehensif. RSUD Tripat juga diminta memberikan pelayanan maksimal. Sebab Luna sudah menjadi pasien RSUD Tripat untuk terapi.
“Karena Deluna sudah menjadi pasien RSUD Tripat, sehingga tetap kontrol (terapi) dua kali seminggu, dan perkembangannya pun tetap harus dipantau,” tegasnya.
Selain itu pelayanan antar jemput Deluna saat kontrol ke RSUD harus diperhatikan juga OPD terkait. Pihak desa dan Dusun perlu bekerja sama dan diintervensi nantinya oleh RSUD Tripat dan Dinas Kesehatan Lobar. Karena kondisi sakit yang dialami Luna dari hasil rekam tergolong cukup berat. Sehingga Luna diupayakan agar bisa mobilisasi atau bergerak sendiri, dari telentang bisa tengkurap agar cepat pulih.
“Apalagi kondisi kakek dan nenek Deluna yakni Fatimah dan Muliadi yang sehari-hari merawat Deluna sudah tua. Ditambah neneknya juga mengalami katarak yang menyebabkan penglihatannya terganggu,” imbuhnya.
Dia pun memerintahkan agar perkembangan penanganan Luna intensif dilakukan dan menyeluruh. Termasuk yang ditangani dari sisi stunting. Ia berharap semua OPD terkait yang ikut terlibat harus memantau penanganan balita Deluna.
“Saya pastikan harus dipantau terus, tidak boleh kekurangan makanan, pakaian saya pastikan dipastikan tidak boleh kurang,” tegasnya. Mantan pimpinan dewan ini juga meminta agar OPD memantau kebutuhan kakek dan nenek balita tersebut.
Direktur RSUD Tripat dr. Suriyadi menjelaskan berdasarkan analisis dokter spesialis rehab medik atau fisioterapi, Deluna mengidap quadriplegia atau kelemahan empat anggota gerak yakni kedua tangan dan kaki akibat peradangan otak. Ini menyebabkan kondisi kelumpuhan yang meliputi seluruh anggota tubuh mulai dari leher ke bawah. Sehingga perkembangan syaraf mengalami penurunan berdampak pada tangan kaki, leher melemah.
“Butuh waku bagi fisioterapi untuk melakukan terapi. Minimal Deluna diharapkan bisa melakukan mobilisasi atau bergerak secara mandiri (selama terapi),” jelasnya.
Dengan menjalani terapi, diharapkan Deluna bisa dilepas oleh neneknya agar tidak dalam kondisi terlentang terus. “Kita harapkan bisa duduk sendiri dulu dan bisa mobilisasi sendiri,” lanjutnya.
Apakah Deluna bisa sembuh? dr. Suriyadi menyampaikan jika butuh waktu untuk sembuh total. Karena ini terkait perkembangan otot.
“Kami akan kawal untuk terapi dan berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan Lobar terkait mobilisasi, transportasi dan lainnya,” jelasnya.(win)