Kenal Empat Hari di Facebook, Orang Tua Langsung Serahkan
Ada yang lagi viral di Kabupaten Lombok Tengah tempatnya. Sepasang pengantin baru yang usia sangat muda memutuskan menikah dini.
HAZA-LOMBOK TENGAH
BELAKANGAN ini banyak pernikahan viral di NTB. Mulai pernikahan seorang kekek dengan seorang gadis. Selanjutnya, pria yang menikahi dua wanita sekaligus. Ada lagi menikah dengan maskawain sepasang sandal jepit dan segelas air putih.
Terbaru, ada pernikahan dengan usia yang sangat muda. Sebut saja, Suhaimi, 16 tahun ia lulus SMP di Al-Ansyor dengan sang istri, Nur Herawati, 14 tahun yang statusnya masih duduk di bangku Kelas 6 MI (SD, red) di AL- Aminiyah NW Bonjeruk, Kecamatan Jonggat.
Suhaimi merupakan anak kedua dari dua bersaudara dari pasangan Nengah dan Rohimin dari Beber Desa Pengenjek, Jonggat yang dimana sudah putus sekolah karena faktor ekonomi keluarga.
Sedangkan Nur Herawati anak tunggal dari pasangan Sutomo dan Suhaimin dari Tanak Beak, Desa Bonjeruk, Kecamatan Jonggat. Rohana selaku kakak kandung dari Suhaimi menceritakan, pernikahan ini bisa terjadi dimana hari itu Suhaimi mengajak jalan-jalan si Nur sekaligus sebagai pertemuan pertama. Awalnya mereka saling kenal media sosial facebook selama empat hari.
“Pernikahan ini saya anggap pernikahan ini biasa-biasa saja, dan tidak percaya akan menjadi viral,” ungkapnya pada Radar Mandalika.
Lanjut cerita sang kakak, pada hari itu Suhaimi adiknya mengajak jalan-jalan Nur dan pulang skitar pukul 17.30 Wita, namun setelah pukul 22.00 Wita malam, orang tua Nur datang ke rumahnya bersama Nur untuk diminta dinikahkan sehingga pihak keluarga terkejut.
Dari pihak keluarga Suhaimi, tidak menyangka bahwa pertemuan itu adalah penyebab pernikahan terjadi, sebab alasan dari pihak keluarga si cewek khusunya orang tuanya Nur Herawati, tidak menerima kalau putrinnya telat diantarkan pulang. Setelah perbincang yang cukup alot, Suhaimi menerima keputusan dari orang tua Nur Herawati untuk tetap menikahi anaknya. Mereka pun melangsungkan akad nikah Sabtu (12/9) kemarin.
Namun sisi negatif dari viralnya pernikahan itu, membuat orang tuanya Suhaimi, Rohimin jatuh sakit. Dimana kemarin ada beberapa media beserta pihak kepolisian yang mendatangi kediaman Suhaimi beserta keluarga untuk ditanyakan mengenai pernikahan tersebut. Seperti yang disampikan oleh Bukron sepupu dari Suhaimi, dengan kedatangan media dan beberapa polisi menyebabkan orang tua Suhaimi jatuh sakit, dianggap akan dibawa ke kantor kepolisian untuk diminta penjelasan soal pernikahan sang anak.
“Orang tuanya kaget dan jatuh sakit,” beber dia.
Dia menerangkan, media sosial menjadi salah satu pengaruh adanya pernikahan dini tersebut, walaupun masih banyak faktor-faktor yang lain. Rata-rata hal ini dilakukan oleh generasi milenial di era sekarang. “Masalah pernikahan dini, memang belum bisa diselesaikan,” ujar dia.
Terpisah, guru MI di AL- Aminiyah NW Bonjeruk Ahmad Supardi mengatakan, selain IT pernikahan dini dapat sisebabkan juga karena pengawasan dari orang tua yang kurang, faktor ekonomi dan budaya bahkan penyebab yang lain seperti SDM orang tua yang kurang karena tidak mengetahui dampak pernikahan dini. Katanya, pernikahan dini bisa merubah mental dan jiwa anak, pasangan usia muda lebih rentan terhadap lingkungan sosialnya, dan belum mampu bertanggung jawab pada setiap yang menjadi tanggung-jawabnya.
“Kami dari pihak sekolah tidak bisa apa-apa karena tidak ada konfirmasi dari pihak keluarga,” katanya.(*)