LOBAR — Pemerintah Kabupaten Lombok Barat (Lobar) tetap mengutamakan vaksinasi gratis untuk masyarakat. Menyusul rencana pemerintah pusat memberlakukan vaksinasi berbayar. Bahkan Kabid P3KL Dinas Kesehatan (Dikes) Lobar, dr H Ahmad Taufik Fathoni yang dikonfirmasi mengungkapkan jika kebijakan vaksin berbayar tertunda karena Indonesia belum siap.
“Di Jakarta baru ada 6 lokasi (Kimia Farma) se-Indonesia, dan akhirnya ditunda karena belum siap,” beber Fathoni yang dikonfirmasi, kemarin.
Menurutnya, Lobar akan kembali memperoleh stok vaksin gratis sebanyak 460 ribu dosis dari pusat. Sebab pihak provinsi mengusulkan sekitar 5-6 juta dosis vaksin untuk NTB. “Kita tunggu saja, droping normal dari pusat direncanakan kemungkinan awal Agustus. Karena semua masih dalam proses, sekarang ini masih dari provinsi yang dikeluarkan,” ungkapnya.
Sejauh ini Lobar sudah menerima stok vaksin sekitar 4 ribu dosis dari provinsi. Pihaknya pun sudah mendropping untuk seluruh puskesmas sekitar 3.600 dosis. Jumlah itu dinilai masih kurang untuk memenuhi target vaksinasi bagi 460 ribu warga Lobar. “Kalau melihat jumlah puskemas masing-masing sekitar 150-200 dosis per puskesmas. Itu masih jauh kebutuhannya. Kebutuhannya akan sekitar 460 ribu,” sambungnya.
Sejauh ini dari target sasaran vaksinasi 460 ribu, Pemkab sudah memvaksin sekitar 51 ribu orang atau sekitar 12 persen. Rencananya vaksinasi bagi para aparatur sipil negara (ASN) Pemkab Lobar yang belum divaksin akan digelar kembali pada pekan ini. “Dari 2 ribu ASN baru sekitar seribuan yang sudah divaksin,” pungkasnya. (win)
Post Views : 327