LOTIM – Hingga saat ini, mega proyek Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Pantai Selatan Lombok Timur (Lotim), masih mendapat penolakan masyarakat dari sejumlah desa, penerima manfaat atas mata air yang akan diambil untuk proyek SPAM. Terakhir, penolakan dilakukan para pekasih dari berbagai desa.
Terhadap mega proyek itu, Bupati Lotim HM Sukiman Azmy menegaskan, mega proyek SPAM Pantai Selatan itu tetap berjalan.
Dijelaskan, pemerintah tidak akan mengambil air yang ditolak masyarakat. Ada tiga sumber mata air yang telah dibeli Pemerintah Daerah (Pemda) Lotim dan menjadi aset Pemda. Tiga sumber mata air itu akan dihimpun dan dialirkan menuju tempat penampungan atau Instalasi Pengolahan Air (IPA) di Desa Kotaraja Kecamatan Sikur.
“Pemerintah tidak akan mengambil air SPAM, dari mata air yang ditolak masyarakat,” tegasnya lagi.
Artinya dengan tiga sumber mata air yang telah dibeli pemerintah, secara otomatis terjadi perubahan rencana dari pengambilan air baku. Pengalihan sumber air SPAM ini, sudah dikomunikasikan dengan Balai Wilayah Sungai (BWS) dan Bank Dunia (World Bank) sebagai penyedia dana.
“Mudahan dengan demikian, masyarakat kita reda, dan kegiatan bisa segera dilanjutkan,” tegasnya.
Kaitan dengan lokasi pembangunan IPA di samping SMK Negeri Kotaraja, tetap dilakukan. Hanya pengambilan mata air yang dipindah. “Mudahan tahun 2023 ini pembangunan SPAM selesai. Kalau sosialisasi sudah cukup,” pungkasnya. (fa’i/r3)