DOK/RADAR MANDALIKA KEHUJANAN: Ratusan penonton MotoGP saat menunggu bus jemputan usai nonton balapan di Sirkuit Mandalika 2021.

MATARAM – Event balapan bertaraf internasional WSBK akan berlangsung di Sirkuit Mandalika 11-13 November 2022. Namun banyak pihak pesimis akan banyak penonton. Termasuk wakil rakyat di DPRD NTB. Salah satunya  mantan unsur pimpinan DPRD NTB dari Fraksi Gerindra, Mori Hanafi. Dia menuturkan salah satu penyebab sepinya peminat orang luar NTB nonton WSBK dikarenakan harga penginapan dan lain lain tahun lalu sangat meroket. Ini yang mengakibatkan mereka akhirnya masih ‘trauma’.

 

“Harga hotel dan losmen naik nya terlalu tinggi tahun 2021. Jadi masih banyak yang trauma,” yakin Mori, kemarin.

 

Selain  harga hotel terbilang mahal, harga tiket pesawat, tiket nonton di sirkuit termasuk transportasi lokal pun dirasakan penonton sangat mahal. Mori mencontohkan biaya menonton MotoGP di Malaysia Rp 6 juta untuk tiga hari dua malam. Fasilitas yang didapatkan hotel bintang empat, tiket pesawat, tiket menonton Motogp, free transport Kuala Lumpur menuju Sirkuit. Sementara menonton WSBK atau MotoGP Mandalika sama Rp 6 juta untuk empat hari tiga malam. Namun fasilitas yang didapatkan penonton hotel bintang dua atau tiga di Mataram bahkan tiket nonton WSBK/Motogp tidak termasuk.

 

 

Dijelaskan Mori, tiket pesawat mahal itu pengalaman WSBK 2021 dan MotoGP 2022. Lalu tiket WSBK juga mahal  discount 50% hanya khusus ber KTP NTB.

 

“Jadi kalau nonton ke Mandalika perlu biaya minimal Rp 12 juta. Bahkan kalau staynya di daerah Mandalika dapatnya hanya sekelas losmen,” sentil Mori.

 

Menurut dia, harusnya harga- harga itu wajib disesuaikan. Misalnya harga makan minum maksimal naik dua kali lipat. “Ini belum lagi makanan mahal,” katanya.

 

Dijelaskannya, pengalaman tahun 2021  mengakibatkan kepercayaan penonton berkurang drastis. Mengembalikan kepercayaan publik tidak mudah, butuh waktu lama.

Mori menuturkan event tahun ini harus menjadi pelajaran dan  perbaikan dalam semua sektor di tahun-tahun mendatang . Secara umun alasan mengapa  orang-orang dari luar daerah tidak mau nonton WSBK tahun ini. Pertama WSBK level di bawah Motogp. Fansnya tidak banyak. Hampir semua penyelnggaraan WSBK penonton sepi.

 

Selain itu promosi yang dilakukan tidak mencerminkan bahwa WSBK ini adalah event kelas dunia. Promosinya sangat biasa bahkan normatif. Harusnya pemerintah daerah wajib mempromosikam WSBK lebih detail lagi. Misalnya, siapa saja yang jadi pembalap. Profil – profilnya perlu diangkat. Sehingga para calon penonton akan lebih tertarik.

 

“Kaya MotoGP aja, zamannya Valentino Rossi. Orang pada nonton karena mau lihat dia juga. Nah ini siapa yang mau balap di WSBK kita ngga ada yang tahu,” pungkasnya.(jho)

 

 

 

50% LikesVS
50% Dislikes
Post Views : 536

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *