LOBAR – Kerusakan parah jalan penghubung Desa Telaga Waru menuju Karang Bongkot di Kecamatan Labuapi, memicu aksi protes warga. Bentuk kekecewaan itu bahkan ditunjukkan dengan aksi menanam pohon pisang di tengah kubangan jalan berlubang itu. Lantaran kondisi jalan yang sudah rusak parah dan sering menimbulkan kecelakaan itu tidak kunjung ditangani pemerintah.
Jalan kabupaten ini merupakan akses vital penghubung Desa Telaga Waru, Karang Bongkot, hingga Perampuan di Kecamatan Labuapi. Kerusakan jalan itu sudah berlangsung bertahun-tahun. Semakin parah ketika hujan mengguyur. Tidak adanya sistem drainase yang memadai di sisi kiri dan kanan jalan diduga penyebab jalan itu rusak. Ditambah lalu-lalangnya truk pengangkut material.
Keluhan warga ini langsung direspons oleh anggota DPRD Lobar daerah pemilihan (Dapil) setempat, Prof. Syamsuriansyah. Ketua DPD Perindo Lobar langsung turun ke lokasi bersama Pemerintah Desa (Pemdes) dan warga setempat pada hari Rabu (3/12) untuk melakukan penimbunan sementara.
Pantauan di lokasi, Prof. Syam bersama Ketua BPD Telaga Waru, aktif mendrop material dan menimbun titik-titik jalan yang berkubang. Tidak hanya menimbun, politisi Perindo ini bahkan ikut mencangkul bersama warga untuk membuat drainase jalan sementara yang tersumbat, guna mengurai aliran air yang menggenangi badan jalan.
“Alhamdulillah genangan sudah surut,” ujar Syam setelah upaya penanganan darurat dilakukan.
Berkat penimbunan dan pembuatan drainase sementara tersebut, genangan air di jalan yang sebelumnya mengganggu pengendara berangsur-angsur berkurang. Namun, pria berkacamata itu menekankan bahwa ada bagian jalan lain yang memerlukan penanganan drainase lebih lanjut dan bersifat permanen.
Bahkan Syam menegaskan penanganan jalan Telaga Waru-Karang Bongkot ini merupakan Pekerjaan Rumah (PR) besar bagi Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lombok Barat yang harus segera dituntaskan.
“Ini (jalan Telaga Waru-Karang Bongkot) menjadi PR kita di Kabupaten Lobar, setelah sebelumnya PR di jalan Terong Tawah bisa ditangani,” katanya.
Ia menjelaskan bahwa kondisi jalan menjadi rusak parah dan berkubang ketika musim hujan, diperburuk oleh tingginya curah hujan dan ketiadaan drainase. Oleh karena itu, langkah konkret selanjutnya yang paling mendesak adalah penanganan permanen dari Pemkab.
Harapan agar Pemkab memprioritaskan perbaikan jalan ini, mengingat pentingnya pembangunan berkeadilan yang harus menyasar semua wilayah di Lobar. Pihaknya mengaku telah menyampaikan secara langsung perihal kerusakan jalan ini kepada Bupati dan Wakil Bupati.
“Pimpinan Daerah ini berkomitmen mengupayakan penanganan,” tegas Syam, mengutip komitmen dari Bupati dan Wakil Bupati Lobar.
Komitmen ini memberikan harapan bagi warga setempat agar jalan yang setiap hari ramai dilalui ini segera diperbaiki secara permanen, sehingga aktivitas ekonomi dan sosial warga dapat kembali normal tanpa diancam risiko kecelakaan.
Warga setempat sangat berharap agar Pemkab tidak menunda lagi perbaikan jalan tersebut, mengingat jalan ini merupakan jalur padat yang menghubungkan beberapa desa penting di Labuapi dan menjadi urat nadi pergerakan masyarakat.
Sementara itu, Amir, salah seorang warga yang tinggal di dekat lokasi kerusakan, menyampaikan rasa terima kasih dan apresiasi atas respons cepat pihak dewan. “Ini telah lama kami keluhkan, harapan kami agar segera dibangun (diperbaiki),” ungkapnya. Warga mengakui sebelumnya sempat melakukan perbaikan swadaya menggunakan campuran semen dan pasir, namun upaya tersebut tidak bertahan lama. Kondisi semakin memburuk akibat sering dilintasi truk pengangkut material galian C untuk pembangunan perumahan, yang mempercepat kerusakan jalan.
Terpisah, Sekretaris Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Lobar Lalu Ratnawi menjelaskan bahwa ruas jalan Telagawaru-Karang Bongkot itu sudah masuk dalam penganggaran 2026.
“Insya Allah dikerjakan tahun depan,” singkatnya. (win)
