MATARAM–Tim pengabdi dari Universitas Nahdlatul Ulama (UNU) NTB melaksanakan kegiatan pemberdayaan Kelompok Lansia Rumah Senja sejak Mei hingga Agustus 2022. Kegiatan ini merupakan hasil kerjasama dengan Kelompok Lansia Rumah Senja dan Pemerintah Desa Jenggik Kabupaten Lombok Timur.
Ketua Tim Pengabdi, Febrina Sulistiawati, M.Si didampingi Muhammad Zoher Hilmi, M.Pd selaku anggota mengatakan, salah satu kewajiban dosen dalam menjalankan Tridharma Perguruan Tinggi adalah melaksanakan pengabdian kepada masyarakat. Melalui hibah Program Kemitraan Masyarakat Stimulus (PKMS) dari Kemendikbudristek Tahun 2021, tim pengabdi dari Universitas Nahdlatul Ulama NTB bekerjasama dengan Kelompok Lansia Rumah Senja dan Pemerintah Desa Jenggik Kabupaten Lombok Timur melaksanakan kegiatan pemberdayaan ini.
Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan lansia akan pentingnya perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) serta mengkonsumsi makanan bergizi seimbang dengan memanfaatkan pangan lokal yang banyak terdapat di wilayah Desa Jenggik. “Harapannya, ke depan lansia mampu secara mandiri menemukenali masalah kesehatannya sendiri dan nantinya mampu meningkatkan status kesehatan dirinya sendiri, keluarga dan masyarakat sekitarnya.” jelasnya.
Menurut Mustafa S.Pd, salah satu tokoh agama dan masyarakat di Desa Jenggik, beberapa permasalahan yang dihadapi lansia antara lain kurangnya pemahaman lansia akan pentingnya perilaku hidup bersih dan sehat untuk menunjang kesehatan. Kemudian kurangnya konsumsi makanan bergizi seimbang. Dan rendahnya kepercayaan diri lansia bahwa mereka mampu menjadi role model di keluarga dan masyarakat
Melihat hal tersebut, perlu adanya kerjasama antara pemerintah desa, akademisi dan lintas sektor terkait untuk membantu mengupayakan penyelesaian masalah tersebut. Diharapkan dengan koordinasi berbagai lintas sektor terwujud kegiatan yang dapat menjadi ujung tombak pembentukkan kader lansia penggerak di Desa Jenggik.
Rangkaian kegiatan yang dilaksanakan pada pengabdian ini adalah FGD dengan tokoh agama dan masyarakat serta lansia terkait permasalahan yang dihadapi lansia. Penyediaan alat kesehatan dan materi KIE.
Pemeriksaan kesehatan dan pengukuran status gizi lansia. Edukasi perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS). Dan edukasi gizi seimbang disertai praktek penyusunan menu gizi seimbang dengan memanfaatkan pangan lokal yang banyak didapatkan di sekitar Desa Jenggik.
Ditambahkan selama pelaksanaan pengabdian, peserta lansia sangat antusias mengikuti seluruh rangkaian kegiatan. Hasil post test menunjukkan adanya peningkatan pengetahuan lansia akan pentingnya penerapan perilaku hidup bersih dan sehat serta perlunya konsumsi makanan bergizi seimbang untuk meningkatkan status kesehatan lansia, keluarga, maupun lingkungan sekitar. Dari hasil diskusi setelah berakhirnya kegiatan, lansia menyatakan beberapa manfaat yang dirasakan. Diantaranya mulai mengupayakan mengkonsumsi aneka makanan bergizi terutama buah dan sayur yang banyak terdapat di sekitar tempat tinggal mereka. Poster edukasi yang diberikan (PHBS dan gizi seimbang) ditempel di dinding bagian luar rumah sehingga bisa dibaca juga oleh masyarakat sekitar. Lansia mulai menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat diantaranya menggunakan air bersih, mencuci tangan dengan air bersih dan sabun, melakukan aktivitas fisik setiap hari, makan buah dan sayur setiap hari dan menggunakan jamban sehat.
Di akhir kegiatan para peserta berharap kegiatan dapat terlaksana secara rutin karena mereka dapat bersilaturahmi, saling berbagi cerita, pengalaman dan harapan untuk tetap terus semangat menjalani usia senja.(rin)