MATARAM— Pascasarjana Universitas Islam Negeri (UIN) Mataram menggelar sidang terbuka untuk promosi Doktor Jurusan Pendidikan Agama Islam, Rabu kemarin.
Sidang terbuka ini diikuti dua mahasiswa pascasarjana UIN Mataram. Di antaranya, Hasbialloh dan TGH. Sabarudin Abdurrahman yang merupakan Qori Internasional asal Lombok Tengah.
Sidang terbuka itu dihadiri para pejabat dan tuan guru. Hadir, Kiyai khos Mustasyar PBNU ‘Alim ‘Allamah Syeikh TGH.L.M. Turmudzi Badarudin, para tuan guru se-Lombok juga turut hadir menyaksikan.
TGH. Sabarudin Abdurrahman berharap atas pemberian gelar doktor ini, semoga bisa bermanfaat untuk semua kalangan. “Harapan saya secara pribadi maupun organisasi, dengan pemberian gelar ini semoga peneliti dan atau penulis yang diberikan penghargaan gelar doktor bisa bermanfaat untuk semua kalangan dan khususnya kepada seluruh pondok pesantren semoga bisa menjadikan disertasi ini sebagai acuan kurikulum untuk ekstrakurikuler seni tilawah, dan sebagai acuan mempelajari alquran,” katanya.
“Saya berharap kepada pihak yang berwenang bisa menerbitkan kurikulum baku tentang pembelajaran seni tilawah alquran yang dimulai dari proses pengenalan, kemudian tausyikh penerapan yang terangkum dalam RPP, KKD dan seterusnya sesuai dengan silabus yang ada di kementerian agama,” sambungnya.
Sementara, tuan guru yang mengangkat judul “Pendidikan Karakter Berbasis Seni Tilawah Al-Qur’an di Pondok Pesantren Nurul Quran Praya Lombok Tengah”. Dia menyampaikan bahwa, dengan adanya disertasi ini Insyaallah ke depan seni tilawah tidak hanya bisa diajarkan oleh yang memiliki bakat, tapi juga oleh orang-orang yang tidak memiliki bakat seni tilawah.
“Teori Edu Quran seni tilawah alquran, bukan hanya bisa diajarkan oleh orang yang memiliki bakat seni di dalam melantunkan alquran, tetapi juga bisa diajarkan oleh orang-orang yang tidak memiliki bakat sekalipun. Yang penting pengajar tersebut, faham tentang bahan ajarnya,” jelas tuan guru muda yang Pengasuh Ponpes Nurul Quran.
“Dengan menelaah dan mengkaji pembelajaran Edu Quran ini, semoga para santri di masing-masing ponpes dimanapun berada dapat dan mampu membentuk kepribadian mereka menjadi santri yang bersikap tawaddu’, ta’zim dan patuh serta taat kepada orang tua dan gurunya, terlebih kiyainya,” sambung dia.
Demikian juga kepada para santri di Ponpes manapun, Sabarudin berharap semoga mampu menjawab tantangan global terkait dekadensi moral yang menjadi kekhawatiran bangsa ini dengan terbentuknya akhlakul karimah melalui pembelajaran seni tilawah yang terkurikulum demi tercapainya generasi qurani yang akan mampu memimpin bangsa ini dengan logika, etika dan estetika qur’ani.(adv/fiz)