LOTIM – Perusakan plang nama Bandara Internasional Lombok (BIL) menjadi BIZAM oleh oknum tidak bertanggungjawab jadi perhatian public. Petinggi NW Anjani, TGB Atsani angkat bicara. Dia meminta semua pihak agar menahan diri dan tidak terpancing dengan aksi provokasi tersebut.
Menurut TGB, soal penambahan nama bandara, tidak usah diperdebatkan lagi, karena itu sudah selesai. Menurutnya, yang perlu dijaga sekarang adalah menahan diri dan terus berdoa agar daerah kita tetap kondusif.
“Masyarakat Lombok dan NTB tetap tenang. Jangan ada yang terprovokasi dengan aksi itu. Biarkan pemerintah dan aparat yang bekerja sesuai tupoksinya,” kata Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Wathan (PBNW), Tuan Guru Bajang KH LG M Zainuddin Atsani, melalui siaran persnya, Sabtu (02/01).
TGB menegaskan, untuk tidak menanggapi permasalahan tersebut secara berlebihan di media sosial, mengingat media sosial tersebut sering menjadi sumber kegaduhan di masyarakat.
“Tidak perlu berlebihan di medsos menanggapi hal-hal seperti ini,” tegasnya.
Jadi lanjutnya, sebagai warga yang taat pemerintah, kita harus membantu pemerintah menjaga kondusivitas daerah masing-masing dengan cara tidak ikut memperkeruh keadaan. Ia sangat yakin pemerintah akan sangat arif melihat keadaan ini.
Ditambahkannya, soal penambahan nama bandara ini adalah wewenang pemerintah pusat. Itu bentuk penghargaan pemerintah kepada para pahlawan nasional yang berjasa kepada bangsa dan Negara.
“Kata Bung Karno, Bangsa yang besar adalah Bangsa yang menghargai jasa pahlawnanya,” sebutnya.
TGB juga sangat berterimakasih kepada Presiden RI yang telah memberi gelar pahlawan nasional kepada tokoh NTB sekaligus memberikan namanya untuk nama bandara internasional di Lombok.
“Kita apresiasi pemerintah memberikan penghargaan kepada pahlawan nasional,” pungkasnya.(cr-ndi)