LOBAR–Lahan SDN 3 Bukit Tinggi Kecamatan Gunungsari yang tergusur pembangunan proyek Bendungan Meninting akan segera disarah terimakan untuk proses pengantian lahan. Rencannya serah terima lahan dari Pemkab Lombok Barat (Barat) kepada Balai Wilayah Sungai (BWS) untuk dilakukan Kamis (11/11) medatang. Setelah itu pihak BWS akan menganti lahan SD itu dengan lahan baru untuk pembangunan sekolahnya. Hal itu terungkap Wakil Ketua DPRD Lobar Hj Nurul Adha bersama komisi IV mengundang rapat istansi terkait, kemarin (11/11). Mulai dari pihak Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Lobar, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud), dan Badan Pertanahan Nasional (BPN). Sebab pihak DPRD ingin memastikan nasib para siswa dan Guru yang kini harus belajar dengan kondisi tidak layak itu segera mendapat penanganan.
Kepala BPKAD Lobar, H Fauzan Husniadi mengungkapkan sulitnya menemukan dan menetapkan lokasi lahan penganti menjadi kendala yang ditemui Pemkab Lobar sebelumnya. Pasalnya BPKAD bersama Dikbud sudah tiga kali turun memastikan lahan penganti namun terbentur oleh pemilik lahan yang saat itu tak setuju dengan harga.
“Tetapi sekarang sudah kita tetapkan lokasinya, sehingga lokasi itu yang akan menjadi lahan penganti sekolah yang dilakuka oleh pihak BWS melalui LMAN (Lembaga Manajemen Aset Negara),” beber Fauzan selapas rapat.
Sebelumnya pihak BPN belum berani mengeluarkan surat penetapan lahan itu untuk pihak BWS karena belum adanya kepastian lokasi lahan penganti. Namun kini dengan adanya kepastian lahan, BWS meminta agar difasilitasi dengan Dikbud untuk membuat surat pernyataan lokasi lahan penganti.
“Sudah kita lengkapi dan Insya Allah hari kamis pelepasan lahan itu ke pihak BWS dan dana pengantian lahan akan langsung masuk ke kas daerah,” ungkapnya.
Pihaknya memastikan lahan penganti itu luasnya tidak akan kurang dari lahan yang dulu. Sesuai dengan Apprasial yang sudah dilakukan. Bahkan Fauzan mengatakan luasnya justru bertambah dari lahan sebelumnya yang hanya 13 are menjadi 15 are.
“Lokasinya sudah ditetapkan Dikbud, sesuai kajian teknis Dikbud dan lainnya,” sambungnya.
Sedangkan untuk pembangunan Sekolah, pihak Dikbud mengaku akan dilakukan pada tahun 2022 dari dana bantuan pusat untuk sekolah terdampak bencana gempa 2018 silam. Menagapi itu Wakil Ketua DPRD Lobar Hj Nurul Adha mengamu bersyukur dengan adanya kabar itu.
“Alhamdulillah tadi penjelasan pihak BPN, BPKAD dan Dikbud terus berkoordinasi dan insya allah hari kamis pelepasan tanah karen sudah ada lahan penganti,” terang politisi PKS itu.
Sembari menunggu pembangunan sekolah di 2022, sekolah sementara pun akan dibangun dengan layak. Bahkan wanita yang akrab di sapa Umi Nurul itu mengungkapkan jika pihak pengembang proyek bendungan Meninting langsung menghubunginya menyatakan kesiapan untuk membangunkan sekolah sementara yang layak.
“Mereka sudah berkomitmen kalau tanah penganti sudah ada, mereka yang akan membangunkan sekolah sementara,” jelasnya.
Demi memastikan komitmen itu rencananya komisi IV akan turun ke lokasi sekaligus mengundan pihak BWS dan rekanan bendungan itu. Agar bersama menyelesaikan. Disamping itu ia meminta pihak Dikbud untuk mengawal dana bantuan gempa untuk sekolah itu agar 2022.
“2022 harus sudah dibangun,” pungkasnya. (Win)

Post Views : 107

By Radar Mandalika

Mata Dunia | Radar Mandalika Group

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *