PRAYA – Dengan ditutupnya sejumlah pasar di Kabupaten Lombok Tengah. Membuat mata pencaharian warga khususnya yang berprofesi sebagai pedagang di pasar minggu teriak. Mereka semua menagih apa jadi janji Presiden Joko Widodo.
Apalagi sebagian besar pedagang ini melakukan pemimjaman untuk modal di bank dan koperasi. Sementara pihak bank dan koperasi setiap saat menegih. Selama ini pedagang bisa melakukan penyetoran hasil jualan barang di pasar mingguan.
Bajuri warga Kelurahan Prapen penjual aksesoris dan maianan mengeluhkan hal ini, sebab ini menyangkut kebutuhan hidup. “Mana yang dijanjikan Jokowi mana. Semua pasar mingguan ditutup, kita di rumah mau makan apa,” tanyanya tegas di wilayah Prapen, Senin kemarin.
Katanya, persediaan sudah hampir habis di rumah. Biasanya, kalau jualan penghasialan perhari sampai Rp 300 ribu.
Ditambahkan pedagang lainnya, Sar’i dia juga mengaku dililit utang di bank dan belum bisa melakukan penyetoran bulanan. “Sementara bunga bertambah,” kata dia di hadapan Lurah Prapen.
Sementara, Lurah Prapen,L Imam Husnu mengimbau warga tetap tenang dan waspada. Katanya, bagi pedagang berhutang di bank supaya bisa mengkomunikasikan dengan pihak bank.
“Kita masih menunggu konfirmasi pemerintah pusat, daerah dan kecamatan terkait program bantuan kondisi covid-19 ini,” kata Lurah Prapen.(r2)