LOBAR – Fasilitas Umum (Fasum) taman kota Gerung masih belum bisa dinikmati semua kalangan masyarakat. Terutama penyandang disabilitas atau kaum difabel. Pasalnya belum ada akses khusus bagi kaum difabel untuk masuk taman kota andalan warga Gerung itu.
“Contohnya di taman kota, saya pernah buat video di sana, beberapa kali mau jatuh karena jalannya licin, saya memakai tongkat. Dan taman itu juga tidak bisa diakses oleh teman-teman yang menggunakan kursi roda,” kata Ketua Disabilitas Lobar, Zainudin akhir pekan kemarin.
Padahal, kata dia, fasilitas umum seperti taman harusnya lebih ramah disabilitas. Agar fasilitas itu juga bisa dinikmati seluruh kalangan orang yang ingin mencari hiburan hingga menghirup udara segar tanpa harus mengeluarkan biaya mahal. “Karena ramp itu gak ada, sedangkan teman-teman yang pakai kursi roda itu kan yang dibutuhkan ramp atau jalan miring yang bisa digunakan,” bebernya.
Selain itu, dia juga menyebut perlu adanya pegangan di akses jalan menanjak. Agar bisa memberi kemudahan difabel ketika memasuki taman. Serta dibutuhkan adanya guiding block di trotoar-trotoar yang ada di pinggir jalan di Lobar. “Kita berharap di tiap trotoar ada guiding block, atau jalur kuning yang bisa dilewati oleh disabilitas yang tuna netra,” ungkap dia.
Ia pun berharap, kaum disabilitas dilibatkan dalam perencanaan pembangunan terutama fasilitas umum. Sehingga seluruh Fasum di Lobar bisa ramah kaum disabilitas. “Harapannya di setiap pembangunan, disabilitas juga dilibatkan dan diberikan akses ruang di setiap tempat umum dan layanan pemerintahan,” harap Zainudin.
Menanggapi hal itu, Kadis Perkim Lobar, H Baharuddin Basya menyebut untuk saat ini anggaran penataan taman kota Gerung masih sangat minim. Namun, pihaknya akan mengupayakan penambahan fasilitas yang diharapkan oleh penyandang disabilitas. “Kalau taman kota, nanti kita usahakan untuk memasangkan akses masuk bagi disabilitas. Karena anggaran untuk pembenahan ini sangat pas-pasan,” ujarnya.
Pihaknya akan berupaya mengusulkan hal itu kemungkinan melalui APBD perubahan atau pun anggaran lainnya yang memungkinkan nantinya. “Nanti kita upayakan lah lewat perubahan (PABD-P) atau Pokir dewan juga bisa, sekedar untuk memasang ramp untuk masuk disabilitas,” pungkasnya. (win)