KLU—Tahun ini, pemerintah daerah kembali melakukan pengadaan ambulans bagi lima desa yang belum memiliki. Namun kabarnya tidak lagi berjenis Xpander namun dengan jenis yang berbeda.
“Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Lombok Utara bakal kembali melakukan pengadaan mobil ambulans untuk desa pada tahun ini, 4 dari pemerintah dan 1 dari Pokir Dewan,” ungkap Kabid Yankes Dinkes Lombok Utara, Hilwan Jauhari, kemarin.
Pria yang akrab disapa Ari ini mengatakan, pengadaan 4 mobil ambulans desa tersebut diperuntukkan bagi Desa Pansor dan Santong Mulia di Kecamatan Kayangan, Desa Rempek Darussalam di Kecamatan Gangga dan Desa Andalan di Kecamatan Bayan yang dialokasikan pemerintah, sedangkan satu lagi dari dana Pokir Dewan.
“Untuk yang dari Pokir Dewan itu bagi Desa Menggala, Kecamatan Pemenang,” ujarnya.
Untuk anggaran pengadaan mobil ambulans ini, kata Hilwan, tidak jauh berbeda dari yang didapat beberapa desa pada awal tahun lalu. Beberapa desa tersebut yaitu Desa Samaguna, Kecamatan Tanjung, Desa Selelos Kecamatan Gangga dan Desa Batu Rakit, Kecamatan Bayan.
Dimana anggarannya yakni sekitar Rp 380 juta dengan mobil tipe Xpander.
“Hanya saja besok ini beda tipenya. Tidak lagi Xpander tipe Luxio. Kalau Xpander memang agak mewah kelihatannya tetapi belakangnya agak sempit,” bebernya.
“Tetapi khusus untuk Desa Menggala karena mereka mintanya APV maka itu yang akan kita beli,” imbuhnya.
Untuk pengadaan mobil ambulans ini, kata Hilwan, sudah mulai berproses melalui katalog dan jika barangnya sudah tiba maka pihaknya segera menyerahkannya ke desa.
“Paling telat itu awal tahun nanti,” ucapnya.
Dengan adanya ambulans desa tersebut nantinya diharapkan pelayanan kesehatan kepada masyarakat lebih mudah.
Jika itu sudah diserahkan ke desa maka anggaran operasionalnya nanti ditanggung oleh desa.
“Warga tak perlu bayar, itu gratis,” tegasnya.
Selain pengadaan mobil ambulans pihaknya juga berencana melakukan pengadaan ambulans laut untuk Desa Gili Indah. Ambulans tersebut untuk mengakomodir masyarakat Gili Trawangan, Gili Air dan Gili Meno yang mau berobat ke daratan.
“Sejauh ini ada kita punya boat tetapi bukan ambulans. Ambulans laut itu sama dengan ambulans darat. Isinya juga sama dimana ada tempat tidur, oksigen dan alat kesehatannya. Bedanya cuma karena itu di laut saja,” bebernya.
Hanya saja untuk ambulans laut ini, kata Hilwan, belum bisa diadakan tahun ini karena dana yang dibutuhkan cukup besar. Yakni sekitar Rp 3 miliar.
“InsyaAllah kita upayakan tahun depan. Mungkin kita jemput dana ke pusat caranya,” ujarnya.(dhe)