PRAYA – Rencana pembangunan kereta gantung menuju Gunung Rinjani dari Desa Karang Sidemen, Kecamatan Batukliang Utara (BKU) Lombok Tengah tampaknya akan segera terwujud. Baru-baru ini dari pihak Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLKH) Provinsi NTB turun bersama personel pengaman hutan (Pamhut) dan kelompok sadar wisata (Pokdarwis) Desa Karang Sidemen melakukan survei lokasi pembangunan tiang kereta gantung.
Ini dibenarkan Kepala Desa (Kades) Karang Sidemen, Yuda Praya Cindra Budi. “Mereka sudah naik dari Desa Karang Sidemen menuju Tahura (Taman Hutan Rakyat), terus naik lagi ke atas melakukan titik-titik koordinat untuk menentukan tiang kereta gantung ini mau ditaruh dimana,” ungkapnya pada Radar Mandalika, kemarin.
Dikatakannya, proses penentuan titik koordinat lokasi titik pembangunan tiang kereta gantung Rinjani ini masih berjalan sampai saat ini. Perlu diketahui, lokasi rencana proyek pembangunan kereta gantung di kawasan Taman Hutan Rakyat (Tahura) Nuraksa. Bukan berada di kawasan Taman Nasional Gunung Rinjani (TNGR).
“Setelah kami mendapat laporan, ternyata memang untuk pembangunan kereta gantung,” bebernya.
Dijelaskan, rencana pembangunan kereta gantung Rinjani ini tentu tidak terlepas dari dunia pariwisata. Artinya, dengan adanya kereta gantung tersebut diyakini akan mampu mendongkrak dan menggeliatkan desa wisata. Tidak terkecuali untuk desa wisata Karang Sidemen.
“Kami sangat mendukung rencana pembangunan kereta gantung ini,” terang Yuda.
Menurutnya, adanya kereta gantung nantinya memberikan dampak positif terhadap peningkatan perekonomian warga. Mengingat potensi sumber daya alam (SDA) di Karang Sidemen dikatakan sangat melimpah dan lengkap. Baik dari hasil buah-buahan, pertanian, hingga hasil kerajinan tangan.
“Cuman belum ada akses untuk memperkenalkan hasil dari UMKM masyarakat kita,” ujar Yuda.
Namun dengan adanya kereta gantung nantinya tentu akan menarik banyak kunjungan wisatawan ke lokasi destinasi wisata yang ada di Karang Sidemen. Salah satunya obyek wisata Danau Biru. “Tahun ini pun sebenarnya akan dibangun (revitalisasi, Red) Danau Biru dengan dana DAK (Dana Alokasi Khusus) yang mencapai Rp 7,3 miliar,” ungkap Yuda.
Di obyek wisata Danau Biru, ujar dia, akan dibangun gerai untuk Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM). “Tapi ditambah dengan adanya rencana pembangunan kereta gantung ini lagi tentu akan menjadi peluang yang besar besar bagi jalannya roda prekonomian masyarakat,” katanya memberi gambaran.
Selain Danau Biru, sambung Yuda, ada beberapa paket wisata yang sudah disiapkan. Ada wisata pemandian, dan wisata kemah. Jadi, dengan adanya pembangunan kereta gantung Rinjani ini tentu akan berdampak positif terhadap geliatnya obyek wisata, ekonomi warga, dan kemajuan desa wisata.
“Karena jalur obyek wisata yang ada di Desa Karang Sidemen akan dilewati oleh lokasi tempat pembangunan kereta gantung ini,” terang kades termuda di Loteng itu.
“Jadi, kami sangat wellcome dan sangat berharap kereta gantung ini akan terealisasi dan dibangun di Desa Karang Sidemen,” tambah Yuda.
Menurutnya, kalau kereta gantung direalisasikan di desanya, juga akan berdampak terhadap peningkatan infrastruktur jalan. Tidak menutup kemungkinan status jalan kabupaten yang ada saat ini, bisa jadi nanti dirubah menjadi jalan provinsi. Kualitas dan kuantitas jalan itupun akan semakin mantap.
“Berbicara kereta gantung yang akan banyak dimanfaatkan oleh tamu domestik dan luar negeri. Maka harapan kami juga jalan kabupaten sekarang dirubah menjadi jalan provinsi,” pungkasnya.(zak)