IST/RADARMANDALIKA.ID KEDUA: Gubernur NTB, Zukiflimansyah saat pemeriksaan sebelum dilakukan suntik vaksin, kemarin.

MATARAM – Gubernur Nusa Tenggara Barat, Dr. H. Zulkieflimansyah, S.E., M.Sc., menghimbau masyarakat untuk tetap menerapkan protokol kesehatan setelah menerima vaksin Covid – 19 kedua. Hal yang perlu dilakukan adalah dengan menerapkan 5 M yaitu memakai masker, mencuci tangan pakai sabun dan air mengalir, menjaga jarak, menjauhi kerumunan, serta membatasi mobilisasi dan interaksi.

“Setelah vaksin covid-19 tahap I dan II biasa saja, bukan berarti kita abai terhadap protokol kesehatan setelah divaksin, seakan – akan sudah merdeka. Tetapi betul – betul tetap menjalankan 5 M harus dilakukan,” tutur Bang Zul, kemarin.

Sementara beredar berbagai informasi hoax perihal vaksin Covid-19, Bang Zul mengharapkan agar masyarakat tidak mempercayai berbagai berita hoax yang tersebar diberbagai media.

“Banyak sekali horor story, seperti setelah disuntik vaksin ada yang meninggal dan lain – lain, padahal sebenanrya saya disuntik vaksin pun biasa saja. Semoga ini menjadi semangat kepada masyarakat agar ingin juga divaksin,” pesannya.

Pelaksanaan pemberian vaksin Covid -19 ini telah dilakukan di 48 sarana kesehatan di Kota Mataram dan Lombok Barat.  Hari ini rencananya vaksin Covid-19 akan lanjut didistribusikan ke Kabupaten Sumbawa Barat, Kabupaten Sumbawa, Kabupaten Dompu, Kabupaten Bima dan Kota Bima. Total sebanyak 18.600 dosis vaksin covid-19 akan didistribuasiakan ke 5 Kabupaten/Kota di Pulau Sumbawa tersebut.

Pada kesempatan yang sama, setelah divaksin Bang Zul juga memberikan penghargaan kepada pendonor plasma konvalesen di RSUP NTB yang diterima secara simbolis oleh Bapak Budiawan Restu, Iman Jasmani dan Yogi Yanto S.

Plasma konvalesen merupakan plasma darah yang diambil dari pasien Covid-19 yang telah sembuh, dan kemudian diproses agar dapat diberikan kepada pasien yang sedang dalam masa pemulihan setelah terinfeksi.

Sementara, Ketua MUI Sekretaris Komisi Fatwa, Asronum Ni’am Sholeh dalam acara tersebut juga menegaskan, kehalalan dan kesucian vaksin Covid-19. Masyarakat diminta untuk tidak percaya mengenai kabar buruk yang tidak benar terkait vaksin Covid-19. Ia juga menghimbau masyarakat untuk tidak resah dan percaya kepada pemerintah yang ingin memberikan yang terbaik bagi pemutusan mata rantai penyebaran covid-19 melalui vaksinasi ini.

“Vaksin Covid-19 telah terbukti halal dan suci,” tegasnya.

Selain diisi Juru bicara BPOM Rizka Andalucia  dan Ketua MUI Sekretaris Komisi Fatwa Asronum Ni’am Sholeh selaku , webinar ini juga diisi oleh pemateri-pemateri yang kredibel dibidangnya seperti, Sekretaris Jenderal Kementerian Komunikasi dan Informatika Rosarita Niken Widiastuti, dan Dr. Drs. Safrizal ZA, M.SI Direktur Jenderal Bina Administrasi Kewilayahan. (hms/rif)

50% LikesVS
50% Dislikes
Post Views : 314

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *