IST/RADAR MANSALIKA PROTES: Para sopir truk tujuan Waingapu NTT menunjukkan tiketnya, Selasa (7/9).

LOBAR—Sejumlah sopir truk tujuan Waingapu Nusa Tenggara Timur (NTT) protes kepada pihak penyedia jasa penyeberangan, Selasa (7/9) malam. Lantaran ketidaksesuaian jadwal keberangkatan dengan tiket yang dibeli. Pasalnya banyak sopir yang sudah menunggu berbulan-bulan di pelabuhan Lembar untuk keberangkatan KM Egon, justru mendapat tiket keberangkatan lebih mundur. Sedangkan ada jadwal tiket yang keberangkatannya lebih awal. Hal itu menimbulkan kesalahpahaman antara sopir truk yang sudah terlebih dahulu menunggu di Pelabuhan Lembar. Para sopir ini sempat menghadang masuknya kendaraan yang akan masuk ke KM Egon. Sehingga jajaran Polres Lobar, melakukan pengamanan dipimpin oleh Kabag Ops Polres Lobar AKP Dhafid Shiddiq. Pihak kepolisian mencoba memediasi kesalahpahaman.
“Jadi sedikit kami luruskan, penyelesaian bukan dari Kepolsian, dan kami hanya mengamankan agar tidak terjadi sesuatu hal seperti keributan,” ungkapnya.
Ia pun mengapresiasi para sopir tujuan Waingapu NTT yang mau dimediasi dan sepakat dengan pihak penyedia jasa. Dimana pihak PT. Pelni telah menyetujui untuk memenuhi tuntutan dari sopir, yang telah membeli tiket bisa berangkat pada hari itu juga. “Sudah bisa diberangkatkan, walaupun kemungkinan sampai lebih lama, namun tuntutan mereka terpenuhi,” katanya.
Bahkan untuk memenuhi tuntutan sopir tersebut, penyedia jasa bersedia membuat surat pernyataan. Isinya akan memberangkatkan sopir truk pada hari ini juga. “Alhamdullilah, dengan telah diterimanya tuntutan dari sopir truk oleh pihak Pelni, dari pihak sopir truk membubarkan diri,” katanya.
Selanjutnya penumpang kapal laut Egon bisa menaiki kapal Egon untuk berangkat ke Pelabuhan Waingapu. Pengisian Kendaraan dan penumpang berlangsung dari pukul 00.50 wita hingga berhasil berlayar meninggalkan Pelabuhan Lembar pada pukul 05.00 wita, Rabu (8/9).
Kapolsek Kawasan Pelabuhan Lembar, Iptu Irvan Surahman menambahkan kejadian bermula karena adanya kesalahan di sistem pada pembelian tiket online. Pasalnya pada sistem tiket kapal itu dibuka dulu penyeberangan pada tanggal 10 September. Sedangkan ada muncul dibukanya tiket pada 7 September. Hal ini menjadi pertanyaan para sopir hingga memicu rasa kecewa. Wajar saja, selama KM Egon diperbaiki membuat para sopir itu terlunta-lunta di Pelabuhan Lembar sembari rampung perbaikannya. Sayangnya sopir justru memperoleh tiket yang lebih mundur jadwal keberangkatannya. “Sudah ada kesepakatan antar pihak penyedia jasa dengan para sopir,” katanya.(win)

By Radar Mandalika

Mata Dunia | Radar Mandalika Group

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *