PRAYA – SMAN 1 Praya Timur adalah salah satu sekolah di Lombok Tengah yang ditunjuk untuk menjalankan program SMA Terbuka.
Program ini merupakan gagasan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) NTB untuk memfasilitasi tamatan SMP/MTs yang sempat putus sekolah supaya kembali mengenyam pendidikan.
Ditunjuknya SMAN 1 Praya Timur sebagai sekolah terbuka, karena di wilayah kecamatan setempat jumlah angka putus sekolah cukup tinggi. Ini disebabkan oleh pernikahan dini, bekerja, broken home dan faktor pandemi berapa tahun terakhir.
Waka Kurikulum SMAN 1 Praya Timur, Nurdi Haji mengatakan, program SMA Terbuka sudah berjalan dua tahun dan saat ini sedang membuka pendaftaran peserta didik baru bersamaan dengan sekolah reguler.
“Sejauh ini pendaftar SMA Terbuka baru beberapa orang, mungkin ini sudah tercakup di tahun lalu sehingga tahun ini pendaftarnya sedikit,” ucapnya.
Dari pengakuannya, jumlah peserta didik SMA Terbuka sebanyak 212 orang. Sesuai arahan pemerintah, pihaknya pada tahun ini membuka kesempatan kepada anak didik tamatan SMP/MTs baik negeri maupun swasta untuk mendaftarkan diri sebagai siswa pada SMA Terbuka.
“Sasaran SMA Terbuka ini untuk anak-anak putus sekolah, baik yang belum menikah maupun yang sudah menikah dengan ketentuan usia maksimal 21 tahun,” ungkapnya.
Ditanya terkait model pembelajaran yang diterapkan yaitu, selain menggunakan kurikulum yang sama dengan sekolah reguler. Lulusan SMA Terbuka juga mendapatkan ijazah yang sama sehingga ini menjadi kesempatan emas bagi masyarakat sekitar.
“Program ini juga gratis tidak ada biaya sepeserpun,” tambahnya.
Untuk proses pendaftaran, sama dengan sekolah reguler. Namun bagi yang sudah tidak ada STTB atau Ijazah cukup dengan menyerahkan akta kelahiran dan kartu keluarga saja.
“Bagi peserta didik SMA Terbuka untuk proses belajar mengajarnya sudah dibuatkan kelompok belajar yang terbagi menjadi 5 kelompok terpusat di 6 TKB. Sehingga masyarakat tidak perlu repot datang ke sekolah cukup dari wilayah tinggal masing-masing yang telah ditentukan,” terangnya.
Selain SMA terbuka, terobosan terbaru Dikbud NTB dalam upaya memberikan kesadaran terhadap masyarakat terkait pentingnya pendidikan. Yaitu, tahun ini akan dibuka program sekolah alam, yang mana tujuannya untuk menekan peserta didik supaya tetap konsisten dengan tugas dan tanggungjawabnya sebagai pelajar. Dalam artinya meskipun ada kesibukan lain, membuatnya tidak masuk sekolah tugas dari guru tetap jalan.
“Biasanya anak-anak di sini kalau sudah musim tembakau sering tidak masuk sekolah dengan alasan membantu orangtua bekerja di sawah. Jika ini tidak ditegaskan tentu pendidikan anak-anak akan terganggu. Sehingga dengan adanya program sekolah alam meskipun nanti mereka tidak masuk sekolah namun tugas dari guru harus tetap diberikan,” tutupnya.(cr-hza)