PRAYA – Jajaran Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopinda) ramai-ramai melakukan inspeksi mendadak (Sidak) ke gudang Indomarko Lombok di Jalan Bypass Desa Batujai, Kecamatan Praya Barat, Rabu kemarin. Rombongan ini ingin mencari tahu stok minyak goreng jelang masuknya bulan Suci Ramadan.
Adapun yang turun sidak, Kapolres Lombok Tengah, Kodim 1620, Kajari, Ketua Pengadilan Negeri Praya dan perwakilan dari Dinas Perindustrian dan Perdagangan.
Kapolres Lombok Tengah, AKBP Heri Indra Cahyono menegaskan, sidak ini bertujuannya untuk mengetahui secara jelas stok yang ada di gudang retail moderen dikarenakan ketersediaan minyak goreng dan sembako menjelang Ramadan dapat terpenuhi.
“Menghadapi bulan Ramadan ini dari hasil sidak hari ini (kemarin, red) jadi kita sudah lihat ya untuk masyarakat supaya tidak khawatir minyak goreng,” ungkapnya kepada media, Rabu kemarin.
Kemudian di outlet khususnya di Indomaret juga sudah tersedia, bahkan dapat dipastikan cukup untuk masyarakat. Namun pihaknya juga menghimbau masyarakat khususnya terkait dengan minyak goreng jangan mudah percaya terhadap isu yang belum jelas kebenarannya di media sosial maupun informasi tidak jelas asal usulnya.
Terpisah, seorang Ibu Rumah Tangga (IRT) asal Praya, Esa mengatakan bahwa harga minyak curah tidak bermerek dibeli 20 per liter, ini sekarang mengalami kenaikan awalnya harga Rp 12.500 per liter.
“Makanya sekarang mengurangi penggunaan minyak dalam kebutuhan di dapur,” ceritanya.
Ibu tiga anak ini berharap pemerintah segera mengambil sikap tegas. Dimana dalam kelangkaan minyak goreng yang masih dirasakan terjadi, sebelum harga naik. Namun saat ini setelah harga naik minyak goreng mulai muncul di pasaran. Padahal janji pemerintah sebelumnya terhadap minyak goreng harga murah ini dilakukan dropping ke retail modern terlebih dahulu kemudian didroping untuk pasar umum, namun sampai dengan saat belum ada minyak murah di pasaran.
Terpisah, Kepala Gudang Indomarko Lombok, Imanuel Kriswanto mengungkapkan, banyak stok minyak goreng di gudang dimana dengan skema datang dan terdistribusikan setiap harinya untuk dijual di gerainya di Lombok.
“Kemarin kita kedatangan 5.000 dus, masing-masingnya isinya 6 pack dan satu pack isinya 2 liter. Stok ini belum cukup sampai Ramadan,” yakinnya.
Sedangkan Kabid Perdagangan Disperindag Loteng, RR Sri Mulyaningsih mengungkapkan, bahwa saat ini beberapa barang atau komoditi dan sembako yang mengalami penurunan harga di minggu ketiga Maret 2022, yakni seperti ketan putih.
Sedangkan, komoditi dan sembako yang mengalami kenaikan harga yaitu ketan hitam, bawang putih lokal, dan kedelai lokal. Adapun beberapa Jenis barang yang mengalami kenaikan dikarenakan permintaan pasar yang meningingat stok barang komoditi, sembako, daging, telur, minyak goreng dan barang strategis lainnya cukup tersedia di pasaran. (tim)