KHOTIM/RADARMANDALIKA.ID MENGELUH: Suasana para pedagang di gedung timur Pasar Renteng Lombok Tengah, Selasa pagi kemarin.

PRAYA – Sejumlah pedagang di Pasar Renteng Lombok Tengah mengeluh gara-gara sepi pembeli. Dari sejak beroperasinya gedung baru pasar itu, pembeli menghilang khususnya dialami pedagang di gedung timur Pasar Renteng.

Pedagang sembako, Nurmala mengungkapkan hampir setahun menempati tempat baru sepi pembeli. Sepinya pembeli disebabkan lokasi yang tidak strategis dan seperti terowongan.

“Di sini sepi pengunjung maupun pembeli, dari pagi sampai siang tidak ada pembeli satupun,” ungkapnya, Selasa kemarin.

Selain itu, dengan tidak adanya pedagang lainnya seperti kebutuhan bahan pokok seperti daging, sayur dan bahan makanan lainnya menjadi salah penyebabnya juga.
“Coba kalau ada dagang sayur atau daging di sini mungkin ramai, ini kan tidak ada hanya sebelah barat saja tempat sayur dan daging,” keluhnya.

Ditegaskannya, sejak sepekan terakhir ini dia bersama pedagang lainnya di lokasi sudah mengeluhkan sepinya pembeli. Keluhan ini pernah disampaikan langsung ke Kepala Dinas Perdagangan hingga mendatangi langsung kantor dinas.

“Sebelumnya sekitar semingguan kita ke dinas, tapi hanya diminta tunggu saja tanpa ada kejelasan,” ungkapnya.

Ditambahkan pedagang lainnya yang berada di gedung timur, Inaq Aen. Dia mengaku datang ke pasar untuk buka jualan dan tidur. Sementara selama buka tidak ada pembeli.
“Jadi saya tidur saja, pokoknya tidak ada yang belanja,” terangnya.

Inaq Aen mengungkapkan, selama ini sewa ruko tempat mereka berjualan tidak pernah disetorkan. Sebulan mereka ditarik Rp 50 ribu.

“Kita mau setor apa,” katanya.

Inaq Aen menduga ruko yang ditempati merupakan hanyalah sisa, mengingat pada saat mengambil slot hanya ruko yang berada di timur saja yang tersisa. Untuk itu, pihaknya berharap agar pemkab lebih khusus Dinas Perdagangan segera mengambil langkah yang tepat.

Di balik itu, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Loteng, HM. Suhartono yang dikonfirmasi Radarmandalika.id via WA tidak ada respons sampai berita ini diturunkan.(tim)

 

By Radar Mandalika

Mata Dunia | Radar Mandalika Group

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *