IST/RADAR MANDALIKA KENANGAN: M. Vanny Dian Purnama menunjukkan sepasang sepatu milik pembalap, Scott Christopher Redding.

MATARAM – Keberuntungan untuk pemuda satu ini. Sebut saja namanya, M. Vanny Dian Purnama, 26 tahun warga Desa Nyerot, Kecamatan Jonggat, Lombok Tengah. Dimana, pascarace terakhir Word Superbike (WSBK) 2021 di Sirkuit Mandalika, Minggu, (21/11) dia justru beruntung memperoleh sepatu sebelah kanan milik pembalap Scott Christopher Redding.

Vanny mengatakan, dia memperoleh sepatu ini setelah dilempar oleh Scott Christopher Redding saat selebrasi setelah menuntaskan seri terakhir WSBK.

Pembalab yang dikenal dengam sebutan Scott Ridding atau Ridding Power ini, adalah pembalap motor Britania Raya yang berasal dari Gloucester, Gloucestershire. Saat ini Scott Redding berkompetisi di Kejuaraan Dunia Superbike bersama tim Aruba it. Ducati.

Vanny menerangkan, awalnya saat  pembalap  selebrasi lempar sarung tangan dan sepatu dia sedang mencari istrinya yang kebetulan  tiba-tiba turun ingin merekam video selebrasi, posisi Vanny saat itu masih di tribun paling atas stelah kehilangan jejak istrinya kemudian dia  trun kebawah untuk mencari istrinya yang belum ditemukan dimana keberadaanya. Seketika Scott  melempar sepatu kanan yang saat itu melayang tepat di atasnya reflek seketika dia merasa senang.

“Iya saya loncat akhirnya dapet, senang sekali ngak disangka bisa dapat kenang-kenangan,” katanya kepada radarmandalika.id, kemarin.

Diceritakannya, setelah mendapatkan sepatu itu banyak yang meminta untuk berfoto. Katanya, mendapatkan sepatu dari rider dunia, Vanny mengaku sudah banyak yang menawarnya agar dijual, dari 1 juta sampai 7 juta untuk saat ini.

Menurutnya, tawaran pertama didaptkannya saat masih berada di arena WSBK, dimana ada penonton dari Jawa Tengah yang menawar dengan harga 1 juta, namun tidak dilepasnya dan akan disimpan sebagai kenangan.

” Ada yang  tawar 3 juta, 7 juta tapi ada masukan dari Jakarta kalau di bawah 10 juta jangan dijual,”  tuturnya.

Vanny juga mengatakan, untuk sementara sepatu itu disimpan sampai ada tawaran tertinggi dari para kolektor dan tidak mengapa dijual, bahkan dangan pemilik sepatu sebelah kiri yang juga temannya sepakat akan dijual sepasang nantinya kalau harga cocok.

“Hoki bang, awalnya tidak mau nonton karena hujan, tapi istri kepengen lihat langsung,” katanya.

“Saya dapat tiket yang gubernur complimentary, kami di tribun standar warna kuning sec 5 pas di tikungan 15 16 17 dan tempat para rider selebrasi,” lanjutnya dia menceritakan.(rif)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *