KLU – Angka Kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Lombok Utara terus mengalami peningkatan, dalam kurun waktu tiga bulan Dari Januari Hingga Maret Dinas Kesehatan mencatat ada sebanyak 229 Kasus ditemukan. Selain DBD, kasus penyakit chikungunya di Kabupaten Lombok Utara (KLU) juga cukup marak. Setidaknya ada 90 warga yang tercatat masuk puskesmas akibat serangan nyamuk Chikungunya.
“Di tahun 2023 ini ada 90 warga kita yang jadi korban keganasan nyamuk chikungunya. Rata-rata warga mengalami gejala yang sama, lemas, demam dan persendian kesemutan,” ujar Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Dikes KLU Nurdin, Kamis (4/5).
Dikatakannya, penyebaran nyamuk chikungunya di KLU termasuk cukup massif. Itu terbukti dari banyaknya warga yang terpapar dan masuk Puskesmas maupun Rumah sakit. Puluhan warga yang terpapar itu yakni, Desa Senaru 1 orang, Bayan 4 orang, Santong 1 orang, Kayangan 2 orang, Tanjung 47 orang, Pemenang 1 orang, dan Nipah 34 orang. Sehingga berjumlah 90 orang. “Kalau di kecamatan Gangga tidak ada kasus sampai saat ini,” katanya.
Penyebaran Nyamuk Chikungunya disebutnya tidak jauh beda dengan nyamuk DBD. Hanya saja tempat hidupnya yang berbeda, dimana nyamuk DBD lebih suka di dalam ruangan seperti bak mandi dan sejenisnya. Sementara Chikungunya di luar ruangan, seperti selokan, sampah plastik yang punya genangan air dan sejenisnya.
Adapun terkait pencegahannya, Nurdin menyebut tidak jauh beda. Karena spesies keduanya masih sama, yang berbeda hanya kebiasaan tempat tinggalnya. Dalam hal ini, warga tetap diminta perhatikan kebersihan lingkungan. Menjauhi buang sampah sembarangan, terutama sampah gelas plastik, kantong plastik yang menyisakan genangan air saat hujan. “Kalau pencegahannya masih relatif sama. Kita juga antisipasi dengan poging,” bebernya.
Diakuinya, banyak warga yang panik setelah terpapar. Lantaran warga merasakan nyeri, lemas, dan demam. Kendati begitu, pihaknya menyarankan agar warga tidak panik. Karena sejauh ini paparan nyamuk tersebut tidak pernah sampai menelan korban jiwa. “Sejauh ini belum ada korban jiwa akibat nyamuk jenis Chikungunya itu,” katanya.
Serangan nyamuk chikungunya diakuinya cukup cepat penyebaran virusnya. Namun kalau segera di tangani oleh korban dengan mendatangi puskesmas terdekat, maka bisa diatasi. Setelah melakukan pemeriksaan dan pengobatan, warga disarankan perbanyak istirahat. “Kalau sudah merasakan gejala nyeri, lemas dan demam, langsung saja ke dokter terdekat. Inshaallah tidak akan parah,” bebernya.(dhe)