LOBAR—Angka kasus malaria di Lombok Barat (Lobar) mengalami peningkatan dalam kurun waktu beberapa pekan terakhir. Dinas Kesehatan (Dikes) Lobar mencatat beberapa pekan terakhir sudah terdapat 20 warga di Kecamatan Gunungsari yang terjangkit penyakit ini. Bahkan rata para warga yang terjangkit itu berada di desa yang sama yaitu Mekarsari.
“Lagi naik (kasus malaria) makanya masih berusaha dikendalikan,” ujar Kabid P3KL Dikes Lobar, dr H Ahmad Taufik Fathoni, akhir pekan kemarin.
Meski diakui Fathoni sejauh ini belum ada angka kematian yang ditimbulkan oleh penyakit itu di Lobar. Hanya saja satu orang warga masih menjalani perawatan intensif di Puskesmas Gunungsari.
“Tinggal satu orang yang masih dirawat di Puskesmas Gunungsari. Itu pasien asal Gripak, Desa Gelangsar, usianya masih 8 tahun,” bebernya.
Lebih lanjut Fathoni menjelaskan penyakit akibat gigitan nyamuk itu menyerang warga dengan rentang usia mulai 3 hingga 60 tahun. Adanya penyekit itu diduga disebabkan kondisi geografis wilayah tersebut. Selain itu kebiasaan masyarakat, hingga mobilisasinya.
“Tapi Insya Allah ini masih bisa terkontrol dan tidak ada warga yang meninggal karena malaria,” ujarnya.
Dikes, lanjutnya, telah melakukan upaya penanganan mulai dari Mass Blood Survey (MBS) terhadap kurang lebih 750 orang di setiap desa. Termasuk warga Desa Mekarsari, hingga anak-anak sekolah. Bahkan, Dikes juga melakukan pemeriksaan terhadap warga yang bergejala demam. (win)