LOBAR – Dampak banjir bandang yang menerjang lima desa di kawasan Kecamatan Sekotong, Kabupaten Lombok Barat menganggu aktifitas persekolahan, Senin (13/2/2023). Tiga sekolah bahkan terpaksa diliburkan karena hingga kini masih terendam hingga ruang kelas.
“Jadi di Sekotong itu ada tiga titik, mulai di Selatan ada SDN 3 Buwun Mas, SMP 1 Sekotong, dan SDN 1 Sekotong Tengah,” terang Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Lobar, H Nasrun yang ditemui disela memantau sekolah yang banjir.
Diakuinya, ketiga titik itu memang menjadi langganan banjir. Namun terparah terjadi di SDN 3 Buwun Mas, dimana tembok keliling sekolah itu rubuh sekitar 25 meter. Ia menilai banjir kali ini diakibatkan selain karena tingginya intensitas hujan juga diperparah dengan pasang air laut.
“Jadi air laut pasang kemudian hujan besar kiriman dari selatan kemudian air jadinya naik,” terangnya.
Naiknya air itu diakuinya sudah biasa terjadi dikawasan Sekotong. Sebab, ia pernah mengalami kejadian serupa ketika sempat bertugas menjadi guru dikawasan itu. Dikbud sudah meminta pihak sekolah untuk meliburkan siswanya. Sehingga bisa dilakukan pembersihan dampak banjir.
“Tapi syukurnya tidak ada korban di sekolah-sekolah,” bebernya.
Terkait solusi untuk penanganan banjir langganan ditiga sekolah itu. Nasrun mengaku sudah pernah ada penangan untuk sekolah itu dengan peninggian pondasi sekolah. Namun nampaknya masih tergenang walupun tak sampai di ruang kelas. Pihaknya pun akan segera menganggarkan untuk penanganan jangka panjang banjir pada 2023 ini.
“Kayak di SD 3 itu kerugiannya sekitar Rp 15-20 juta, Kita akan anggarkan juga untuk penembokan selepas banjir,” ujarnya.
Pihaknya pun sudah memperkirakan akan adanya kerusakan dari beberapa sekolah langganan banjir itu. Karena kondisi temboknya juga yang sudah mengkhawatirkan saat ditinjau tahun lalu.
“Sudah kita anggarkan sekitar Rp 150 juta untuk tembok dan saluran air,” imbuhnya.
Dia pun meluruskan kabar adanya seorang anak yang meninggal di sekolah. Ia mengatakan anak perempuan berusia 8 tahun siswa kelas 2 SDN 1 Buwun Mas itu meninggal di rumahnya tertimpa tembok.
“Itu kabarnya, insya allah kami akan melayat ke rumah duka,” pungkasnya. (win)