PRAYA – Sepuluh orang warga Desa Loang Maka, Kecamatan Janapria keracunan. Diduga setelah menyantap nasi bungkus yang dibeli warga di warung nasi tempat sebelumnya pemilik acara zikiran Jumat pekan lalu membeli yang mengakibatkan 110 warga jadi korban keracunan.
Informasi di lapangan, apa yang dirasakan 110 warga dan sepuluh orang ini nyaris sama. Merasakan mual, pusing, perut mulas dan lemas.
Seorang warga yang sedang dirawat di Muhamad menceritakan, sebelum seperti saat ini dia sudah menyantap nasi bungkus sekitar pukul 10.00 wita, saat hedak melaksanakan salat Jumat. Tidak lama ia muntah-muntah, sakit perut dan sakit kepala.
“Saya dibawa ke Puskesmas sore harinya,” ceritanya.
Ditambahkan warga lainnya Jumnah yang juga merupakan istri dari Muhammad mengaku, ia merasakan gejala keracuna diduga usai memakan nasi bungkus.
“Saya beli nasi sepuluh bungkus untuk orang kerja di sawah, setelah disantap 1 jam kemudian mulai mual-mual, pusing, muntah dan lemas,” ungkapnya.
“Lauk nasinya tempe, sambal, mie dan ayam,” sambungnya.
Terpisah, salah satu Dokter Ririn Septemi di Puskesmas Langko mengatakan bahwa pasien keracunan yang baru ini masih dilakukan perawatan. Mereka mengeluh sama dengan warga sebelumnya.
“Pasien ada sepuluh orang. Ada enam orang baru di puskesmas dengan penanganan lima orang infus dan satu orang dirawat biasa, kemudian satu orang dirawat di Puskesmas Janapria, dan tiga orang lainnya rawat jalan di rumahnya,” ceritanya kepada media, Jumat kemarin.
Dokter menduga kuat insiden ini merupakan buntut dari setelah mengkonsumsi makanan. Gejala sebagian besar warga mual, pusing, perut mules, lemas dan mutah-muntah sehingga semua pasien mengalami dhidrasi dan kekurangan cairan.
“Kaitan hasil penelitian nasi bungkus sebelumnya belum keluar hasilnya, mengingat pemeriksaan dilakukan oleh pihak BPOM NTB, namun kami sudah mengkonfirmasi ke Dikes dan belum selesai diteliti,” katanya.(tim)